Pemberian ekstrak kecambah kacang hijau dan kacang tanah terhadap pertumbuhan anggrek dian agrihorti (Dendrobium sp.) secara in-vitro

Shirli, Moch (2024) Pemberian ekstrak kecambah kacang hijau dan kacang tanah terhadap pertumbuhan anggrek dian agrihorti (Dendrobium sp.) secara in-vitro. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (385kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (528kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (997kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (867kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (931kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (930kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (932kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (927kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (986kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Anggrek termasuk tanaman hias yang diminati masyarakat Indonesia karena warna bunganya yang indah. Akan tetapi, anggrek sudah mengalami kematian sebelum berbunga. Sulitnya adaptasi terhadap lingkungan menjadikan pertumbuhan dan perbanyakan tanaman ini terhambat sehingga dibutuhkan kultur secara in-vitro untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang besar. Keberhasilan kultur in-vitro dipengaruhi oleh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Sumber Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dapat diperoleh dari ekstrak kecambah kacang hijau dan ekstrak kecambah kacang tanah. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh pemberian dan kosentrasi optimum ekstrak kecambah kacang hijau dan kacang tanah terhadap Dendrobium Dian Agrihorti secara in-vitro. Metode penelitian menggunakan eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan ekstrak kecambah kacang hijau dan ekstrak kecambah kacang tanah masing-masing 2; 4; 6; 8 ppm dan IBA 1 ppm sebagai kontrol positif yang diamati selama 90 hari. Parameter pengamatan terdiri dari jumlah tunas, daun dan akar; waktu muncul tunas, awal pertumbuhan daun, dan muncul akar; panjang daun dan akar. Data dianalisis dengan uji ANOVA dan Uji lanjut dengan Kruskal Wallis. Hasil menunjukkan ekstrak kecambah kacang tanah dengan konsentrasi 8 ppm untuk jumlah tunas dengan nilai 3,56±0,2a; 6 ppm untuk jumlah daun dengan nilai 10,33±0,58a; 2 ppm untuk jumlah akar dengan nilai 3,33±0,34a; 4 ppm untuk panjang daun dan 2 ppm untuk jumlah akar dengan nilai 2,53±0,11a dan 1,68±0,06a, serta 6 ppm untuk waktu pertumbuhan daun pada hari ke-14,00±2,65. Ekstrak kecambah kacang hijau 4 ppm tepat untuk kemunculan tunas dan panjang daun hari ke-10,50±3,12 dan 2,46±0,05a daun; 6 ppm tepat untuk kemunculan akar hari ke-10,67±1,15; 2 ppm pada panjang akar dengan nilai 1,66±0,00a. Kesimpulan yang didapatkan yaitu ekstrak kecambah kacang tanah berpengaruh nyata pada 6 ppm jumlah daun, 2 ppm jumlah akar serta 4 ppm panjang daun dan 2 ppm panjang akar. Konsentrasi 8 ppm ekstrak kecambah kacang hijau dan kacang tanah merupakan hasil terbaik dengan memperhatikan jumlah tunas. ENGLISH: Orchids are ornamental plants that are in demand by people of Indonesia because of their beautiful flower color. However, orchids have already died before flowering. Difficulty of adapting to environment makes growth and propagation of this plant inhibited, so in-vitro culture is needed to obtain a large number of seedlings. Success of in-vitro cultures is influenced by Growth Regulators (PGR). Sources of Growth Regulators (PGR) can be obtained from mung bean sprout extract and peanut sprout extract. This study aims to measure effect and optimal concentration of mung bean sprout and peanut sprout extracts on Dendrobium Dian Agrihorti in-vitro. Research method used a complete random design (CRD) experiment with mung bean sprout extract and peanut sprout extract treatment with concentration 2; 4; 6; 8 ppm and IBA 1 ppm as positive controls and observed for 90 days. Observation parameters consist of number of buds, leaves and roots; time of bud appearance, beginning of leaf growth, and emergence of roots; length of leaves and roots. Data were analyzed by ANOVA and advanced test with Kruskal Wallis. Results showed peanut sprout extract with a concentration of 8 ppm for number of buds with a value of 3.56±0.2a; 6 ppm for number of leaves with a value of 10.33±0.58a; 2 ppm for number of roots with a value of 3.33±0.34a; 4 ppm for leaf length and 2 ppm for root count with values of 2.53±0.11a and 1.68±0.06a, and 6 ppm for leaf growth time on day 14.00±2.65. Mung bean sprout extract 4 ppm is appropriate for bud emergence and leaf length on days 10.50±3.12 and 2.46±0.05a leaves; 6 ppm is right for the appearance of roots on day 10.67±1.15; 2 ppm at root length with a value of 1.66±0.00a. Conclusion obtained that peanut sprout extract had a real effect on 6 ppm leaf count; 2 ppm root number; 4 ppm leaf length and 2 ppm root length. A concentration of 8 ppm of mung bean sprout and peanut sprout extracts is best result by paying attention to the number of buds.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Anggrek Dendrobium Dian; ekstrak kecambah; in-vitro
Subjects: Biology
Physiology > Tissue Culture
Physiology > Growth Hormones
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Moch Shirli
Date Deposited: 12 Sep 2024 06:58
Last Modified: 12 Sep 2024 06:58
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/97449

Actions (login required)

View Item View Item