Widaningsih, Widaningsih (2024) Penafsiran Wa Yarzuqhu Min Haistu La Yahtasib pada QS At Thalaq ayat 3 menurut Ibnu Katsir, al Qurthubi, As Sadi dan Fakhruddin Ar Razi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (Cover)
Cover.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar isi)
Daftar isi.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (296kB) | Preview |
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) | Request a copy |
||
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) | Request a copy |
||
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) | Request a copy |
||
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy |
||
Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang penelitian ini karena Rezeki merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam kehidupan umat Islam, namun pemahamannya sering kali bervariasi. Ayat ini secara khusus menjanjikan rezeki dari sumber yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertakwa dan bertawakal, sehingga menimbulkan berbagai interpretasi di kalangan ulama dan umat Islam. Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, banyak umat Islam mencari petunjuk dalam agama mereka untuk memahami bagaimana mereka dapat tetap bertahan dan menerima rezeki dari Allah. Ayat ini sering kali menjadi sumber inspirasi dan harapan, namun tanpa pemahaman yang mendalam, konsep ini bisa disalahpahami atau diterapkan secara tidak tepat Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode komparatif yang mana dalam penelitian ini dalam penelitian tafsir, objek perbandingan bisa berupa penafsiran dari beberapa ulama terkenal seperti Ibnu Katsir, Al-Qurtubi, As-Sa'di, dan Fakhruddin Ar-Razi terhadap satu ayat tertentu. Hasil penelitian ini, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki kepada hamba-Nya dari arah yang tidak ia sangka-sangka, yang menunjukkan betapa luasnya karunia Allah dan betapa tak terduganya cara-cara Allah menolong hamba-Nya yang bertakwa. Al-Qurtubi menambahkan bahwa makna ayat ini adalah sebagai jaminan bagi orang-orang yang bertawakkal kepada Allah, bahwa mereka akan mendapatkan rezeki dari sumber-sumber yang tidak pernah mereka perkirakan sebelumnya. As-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa rezeki yang diberikan Allah dari arah yang tidak disangka ini adalah bagian dari keajaiban takdir yang telah Allah tentukan. Fakhruddin Ar-Razi memberikan penafsiran yang mendalam dengan menghubungkan ayat ini dengan konsep iman kepada Allah. Menurutnya, rezeki yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka merupakan hasil dari pengabdian total kepada Allah dan kepercayaan penuh kepada-Nya. Dalam komparasi antara keempat tafsir tersebut, terlihat adanya kesamaan pandangan mengenai pentingnya tawakal dan ketakwaan sebagai syarat untuk mendapatkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Namun, masing-masing ulama memiliki penekanan yang berbeda: Ibnu Katsir dan Al-Qurtubi lebih menekankan aspek janji dan kepastian rezeki, As-Sa'di menggarisbawahi keajaiban takdir, dan Ar-Razi lebih fokus pada hubungan iman dan pengabdian kepada Allah. Kata Kunci: Rezeki, Tafsir, Ketaqwaan, Mufasir
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rezek; Tafsir; Ketaqwaan; Mufasir |
Subjects: | Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | WIDANINGSIH WIDANINGSIH |
Date Deposited: | 10 Sep 2024 04:06 |
Last Modified: | 10 Sep 2024 04:06 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/97617 |
Actions (login required)
View Item |