Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya pencegahan perkawinan dibawah umur di KUA Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut

Lestari, Laras (2024) Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya pencegahan perkawinan dibawah umur di KUA Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (80kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (75kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (102kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (377kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (76kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB)

Abstract

Perkawinan di bawah umur ini merupakan salah satu akibat dari kurangnya pengetahuan mengenai bimbingan remaja pada usia sekolah. Sekarang ini banyak sekali kasus pergaulan bebas yang melewati batas, kondisi seperti ini merupakan keadaan dimana remaja mengalami krisis moral. BRUS hadir menjadi harapan pemerintah untuk menyelamatkan remaja. faktanya tetap masih ada beberapa remaja sekolah yang telah mengikuti pelaksanaan program BRUS akan tetapi mereka melakukan perkawinan dibawah umur dengan berbagai alasan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya pencegahan perkawinan dibawah umur yang telah dilaksanakan di beberapa sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut dan bagaimana efektivitas Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Penelitian ini menggunakan teori maqosidusyariah yaitu hipdu nasli atau menjaga keturunan. Perkawinan dibawah umur ini sering terjadi pada perempuan, yang mana perempuaan adalah seseorang yang akan melahirkan keturunan dan menjadi sekolah pertama untuk anak-anaknya. Dengan adanya upaya pencegahan bimbingan bagi para remaja diharapkan agar menjadi bekal ilmu pengetahuan untuk membina keluarga yang sakinah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang berupa hasil wawancara dan sumber data sekunder yaitu referensi berupa buku-buku, jurnal artikel, Undang-Undang 1954, Kompilasi Hukum Islam (KHI), dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti oleh penulis. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, pengkajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di KUA Kecamatan Banyuresmi Garut dimulai pada tahun 2021. Program BRUS dilaksanakan sewaktu-waktu dengan menyesuaikan kegiatan di beberapa sekolah menengah atas (SMA) yaitu kelas XI (Sebelas) yang ada di Kecamatan Banyuresmi Garut. Dari data dan informasi yang penulis dapatkan, tampaknya program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di KUA Kecamatan Banyuresmi Garut belum menunjukkan hasil yang memuaskan dengan artian tidak efektif dalam pencegahan perkawinan di bawah umur. Meskipun ada penurunan jumlah perkawinan di bawah umur dari 43 pasangan pada tahun 2020 menjadi 23 pasangan pada tahun 2021, angka perkawinan di bawah umur kembali meningkat menjadi 41 pasangan pada tahun 2022. Selain itu, beberapa siswa yang telah mengikuti BRUS masih melakukan perkawinan, dan tingkat kepuasan di antara peserta program juga cenderung rendah.

Actions (login required)

View Item