Dinamika penafsiran Al-Qur’an tentang pernikahan beda agama: Studi kritis terhadap penafsiran ayat-ayat penikahan beda agama dalam literatur tafsir di Indonesia

Mutaqin, Ayi Zaenal (2024) Dinamika penafsiran Al-Qur’an tentang pernikahan beda agama: Studi kritis terhadap penafsiran ayat-ayat penikahan beda agama dalam literatur tafsir di Indonesia. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_Abstrak (2).pdf

Download (347kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_Bab1 (2).pdf

Download (415kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (788kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (351kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan beda agama masih menjadi persoalan yang debatablel Bagi mereka yang menganggap bahwa Al-Qur’an sebagai korpus resmi tertutup (corpus officiel close) menganggap segala hal tentang pernikahan beda agama juga final. Namun, bagi sebagian orang yang menganggap bahwa Al-Qur’an sebagai corpus tertafsir, persoalan pernikahan beda agama selalu bisa dicarikan tafsirannya.Masalah penelitian disertasi ini: 1) Bagaimana penafsiran ulama Indonesia terhadap ayat-ayat pernikahan beda agama dalam literatur tafsir mereka, 2) Apa yang melatarbelakangi terjadinya penafsiran ulama Indonesia yang pro dan kontra terhadap ayat-ayat tentang pernikahan beda agama dalam literatur tafsir mereka,dan 3) Apa yang mendasari perbedaan penafsiran ulama Indonesia terhadap ayat-ayat tentang pernikahan beda agama dalam literatur tafsir mereka. Penelitian ini termasuk pada penelitian kualitatif dengan pendekatan method of inquiry qualitative. Sumber data primer; Turjuman al-Mustafid karya ‘Abd Rauf as-Sinkili, Marāh Labid karya Syekh an-Nawawi, tafsir al-Azhar karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah , Tafsir al-Qur’an al-Majid an-Nur karya Hasbi as-Sidiqi.Tafsir al-Qur’an al-Karim karya Mahmud Yunus, al-Misbah karya M. Quraish Ṣhihab dan tulisan-tulisan tentang pernikahan beda agama dari Husein Muhammad. Sumber sekunder merujuk pada buku-buku yang terkait dengan subyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan tehnik dokumentasi, tehnik Analisa dan interpretasi dengan content anlysis Hasil penelitian ini menemukan bahwa Abdur Rauf al-Singkili, Syaikh Nawawi al-Bantani, Hamka, Hasbi ash Shiddiqie, Mahmud Yunus, dan Quraish Shihab melarang pernikahan pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan kāfir dan Musyrikat (non muslim diluar ahlul-kitab). Berbeda dengan Husein Muhamad, ia membolehkan pernikahan lelaki muslim dengan Perempuan Musyrik atau lelaki non muslim menikahi perempuan muslimah, sejauh tujuan pernikahannya selaras dengan tujuan pernikahan secara umum, karena dalam pandangan Husein Muhammad, kata Musyrik itu ditujukan pada kaum Musyrik Quraisy saat itu. Sedangkan pada persoalan. Laki-laki muslim dibolehkan menikahi perempuan ahlu kitab para mufassir sepakat membolehkannya. Hanya saja terdapat perbedaan dalam menetapkan kebolehannya tersebut, ada yang longgar (membolehkan tanpa syarat) dan ada yang ketat dengan memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti mengaruskan lelaki muslim yang akan menikah dengan ahli kitab memiliki akidah yang kokoh atau dalam padangan Quraish Shihab dibolehkan dalam keadaan terdesak. Latarbelakang terjadinya penafsiran yang pro dan kontra terhadap ayat-ayat tentang pernikahan beda agama dalam literatur tafsir Indonesia terjadi karena faktor eksternal dan faktor internal. Pada faktor eksternal terdapat dua hal mendasar yakni perubahan sosial dan tantangan kemanusiaan modern berimplikasi langsung pada lahirnya paradigma baru dalam menafsirkan al-Quran. Perbedaan paradigma Mufasir itu kemudian mempengaruhi pada munculnya perubahan pemahaman terhadap batasan term kāfir, Musyrik dan ahl al-kitab. Pada Faktor Internal telah terjadi perubahan perbedaan metode dan pendekatan dalam penafsiran yakni dari pola berpikir subjek-objek, structural, literal-atomistic menjadi pola berpikir intersubjektif, fungsional, kontekstual-liberal. Hal yang mendasari perbedaan penafsiran terhadap ayat-ayat tentang pernikahan beda Agama terjadi di tataran paradigma metodologis dan latarbelakang-kepentingan mufasirnya.

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: tafsir; Pernikahan Beda Agama; literatur tafsir indonesia
Subjects: Islam > Marriage and Family Life
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama > Konsentrasi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ayi Zaenal Mutaqin
Date Deposited: 23 Sep 2024 06:57
Last Modified: 16 Oct 2024 03:02
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/99175

Actions (login required)

View Item View Item