Salsabila, Hanna (2024) Kisah Nabi Musa dan Fir’aun dalam Al-Qur’an: Analisis semiotika Ferdinand de Saussure dan A.J Greimas. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (433kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (872kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (594kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (486kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (388kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji kisah Nabi Musa dan Fir’aun dalam Al-Qur’an melalui pendekatan semiotika berdasarkan teori semiotika Ferdinand de Saussure dan A.J. Greimas. Kisah ini, menggambarkan konflik antara Nabi Musa dan Fir’aun, tidak hanya memiliki nilai sejarah dan teologis tetapi juga menyimpan berbagai makna simbolis didalamnya. Pendekatan semiotika digunakan sebagai alat analisis mendalam tentang bagaimana tanda dan simbol yang terdapat dalam kisah ini dibentuk dan diinterpretasikan. Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian utama yang mencakup biografi Nabi Musa dan Fir’aun, analisis variasi alur narasi kisah mereka dalam Al-Qur'an, dan kajian semiotika yang meliputi struktur, aktan, serta hubungan paradigmatik. Selain itu, penelitian ini juga menguraikan pesan di balik penyusunan ayat dan simbol dalam kisah tersebut, termasuk relevansinya dengan konsep kepemimpinan di Indonesia saat ini. Penelitian ini mengungkapkan bahwa variasi penyusunan alur kisah Nabi Musa dan Fir’aun dalam Al-Qur'an menunjukkan perbedaan detail, dengan beberapa surat memberikan narasi yang lebih lengkap. Analisis semiotika Saussure dan Greimas menunjukkan bahwa Musa mencerminkan akhlak mulia, sedangkan Fir’aun menggambarkan akhlak tercela dan status sosial yang tinggi. Pesan Al-Qur'an menekankan bahwa kekuasaan zalim seperti Fir’aun akan hancur, relevan dengan kepemimpinan di Indonesia. Saran bagi peneliti berikutnya untuk menggunakan pendekatan multidisiplin dan mengeksplorasi kisah lain untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | A.J. Greimas; Ferdinand de Saussure; Fir’aun, Musa, Semiotika |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Cerita dan Kisah dari Al-Qur'an |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Hanna Salsabila |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 08:37 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 01:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/99191 |
Actions (login required)
View Item |