Peranan KH. Ma'mun Nawawi dalam bidang pendidikan dan dakwah di Kecamatan Cibarusah-Bekasi (1940-1975)

Hoerudin, Hoerudin (2005) Peranan KH. Ma'mun Nawawi dalam bidang pendidikan dan dakwah di Kecamatan Cibarusah-Bekasi (1940-1975). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (LAMPIRAN) 9_ lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

KH. Ma'mun Nawawi adalah salah seorang tokoh agama asal Cibarusah yang mempunyai nama besar, kemampuannya dalam penguasaan ilmu-ilmu keislaman memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat Cibarusah khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Karya nyata yang telah dilakukan beliau adalah berdirinya pondok pesantren al-Baqiyatus Sholihat tahun 1940, beliau juga Pernah mendirikan Yayasan Pendidikan Islam tahun 1968, di samping itu beliau juga melahirkan beberapa karya tulis sebagai salah satu metode dakwah dalam usaha membina dan mengarahkan umat agar faham terhadap syari'at Islam yang sebenarnya. Atas dasar itulah, penulis ingin mengetahui bagaimana latar belakang kehidupan KH. Ma'mun Nawawi, bagaimana riwayat hidup dan pendidikan KH. Ma'mun Nawawi serta bagaimana peranannya dalam bidang pendidikan dan dakwah di Kecamatan Cibarusah-Bekasi ( 1940-1975). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana riwayat hidup, pendidikan, dan bagaimana peranan KH. Ma'mun Nawawi dalam bidang pendidikan dan dakwah di Kecamatan Cibarusah-Bekasi tahun 1940-1975. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut; heuristik (mengumpulkan data-data sumber primer dan sekunder), kritik (ekstern dan intern), interpretasi (menafsirkan, menguraikan, dan mensintesa data-data sejarah), dan historiografi (penulisan sejarah). Dari penilitian ini terungkap bahwa, KH. Ma'mun Nawawi (1915-1975) dilahirkan dari pasangan H. Anwar dan Hj. Romlah di Cibarusah. Sejak kecil beliau belajar ilmu agama kepada orangtunya, selain itu iapun belajar di Sekolah Rakyat (SR) tamat tahun 1927 dan Diploma 1 tahun1928. Pada usia 15 tahun ia mulai merantau dan belajar di pesantren, baik di Jawa Barat maupun Jawa Timur seperti, Sempur, Plered, Purwakarta, Jombang, Keduri, Tremas, dan sampai ke Mekkah al­-Musyarafah. Pengalaman belajar yang telah ditempuhnya melahirkan karya-karya tulis yang dijadikan sebagai salah satu metode dakwahnya, di antaranya; Fanatur Rafiq, Kasyful Humum wal Ghumum, Manasik al-Haji wal-Umrah, dan Takhdzirul Ikhwan min Syurbi ad-Dukhan. Peranannya dalam membangun umat beliau wujudkan melalui pendirian lembaga pendidikan pesantren pada tahun 1940 dan Yayasan pendidikan Islam tahun 1968. Di samping sebagai pusat pengkajian kitab-kitab Islam klasik, juga dijadikan sebagai tempat pembekalan kemandirian hidup secara ekonomis. Maka pada tahun 1968, ia mendirikan koperasi pesantren yang memberdayakan santri-santrinya Pada periode berikutnya, seiring dengan berdirinya koperasi pesantren, KH. Ma'mun Nawawi juga mendirikan Yayasan Pendidikan Islam sebagai tanggapan atas perubahan zaman. Sebagai sosok kiai intelektual, KH. Ma'mun Nawawi berdakwah tidak hanya terbatas melalui mimbar-mimbar masjid dan pesantren, tetapi juga melalui karya-karya tulisan dan pergerakan lasykar Hizbullah untuk menegakkan syari'at Islam serta membebaskan rakyat dari belenggu kolonialisme dan imperialisme penjajah.

Actions (login required)

View Item