Jaenudin, Jaenudin (2002) Syeikh Siti Jenar dan konsepsi tasawufnya. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (6MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Syeikh Siti Jenar adalah seorang wali, namun kewaliannya tidak diakui oleh masyarakat, khususnya bagi penguasa Demak Bintoro yang didukung oleh Walisongo, karena ajaran-ajarannya dianggap telah menyimpang dari Syari'at Islam. Siti Jenar memiliki ilmu yang sempurna, dengan sempurnaannya itu, ia tidak mau lagi untuk menjalankan Syari'at Islam, hal ini dikarenakan dirinya telah bersatu dengan Tuhan, dan Tuhan sendiri telah bersemayam didalam tubuh Syeikh Siti Jenar, hingga orang yang telah adanya penyatuan antara hamba dan Tuhan tidak lagi terbebani oleh hukum syara', dan inti syari'at menurut Siti Jenar adalah Manunggaling Kawula Gusti. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan Siti Jenar harus berhadapan dengan pemerintah Demak yang sudah jamak dengan hukum syara' hingga pada akhirnya Siti Jenar harus menerima qisas dari dewan Walisongo. Selain itu yang menarik dalam ajaran Syeikh Siti Jenar yaitu tentang makna hidup dan mati, menurutnya kehidupan yang sekarang kita jalani adalah sebagai kematian karena dalam kehidupan ini ada surga dan neraka. Orang yang hidupnya bahagia itulah surga dan orang yang hidupnya menderita itulah neraka, jadi surga dan neraka menurut Siti Jenar hanya ada dalam dunia ini. Sebaliknya kematian yang menurut kita bagi Siti Jenar sebagai awal dari kehidupan yang hakiki. Sedangkan tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui riwayat hidup Syeikh Siti Jenar dan konsepsi tasawuf menurut Siti Jenar yaitu mengenai Syariat, Hakekat, Ma'rifat, dan Wahdatul Wujud atau Manunggaling Kawula Gusti. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi naskah (filologi) yaitu meneliti teks-teks yang berkaitan dengan suluk Syeikh Siti Jenar yang telah berkembang didalam masyarakat Jawa. Selain menggunakan studi naskah, disini peneliti juga, menggunakan metode penulisan sejarah yang terdiri dari: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Dalam tahapan Heuristik penulis berupaya mengumpulkan Fakta dan Data yang berhubungan dengan suluk Syeikh Siti Jenar untuk kemudian diolah dan di analisis menjadi kesimpulan yang dapat dipertahankan. Pendapat Syeikh Siti Jenar Syari'at adalah hukum yang hanya dilakukan ketika manusia telah mencapai kehidupan yang hakiki dan tidak lagi mengalami kematian dan inti Syari'at menurutnya manunggaling kawula Gusti, sedangkan ma'rifat adalah dapat melihat Tuhan dengan budinya, Hakekat adalah suatu kenyataan hidup yang ia jalani yang menurutnya telah sempurna, dan wahdatul wujud baginya manusia mempunyai hubungan dengan Tuhannya, seperti halnya Tuhan itu dapat bersatu dan bersemayam dalam tubuh Syeikh Siti Jenar, apabila orang tersebut memiliki ilmu yang sempurna seperti Syeikh Siti Jenar, maka iapun dapat bersatu dengap Tuhan (manunggaling kawula Gusti).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agama; Konsep; Syeikh Siti Jenar |
Subjects: | Humankind Islam > Sufi Orders Biography, Obituary > Education and Research of Biography |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | PKL1 Uninus |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 03:28 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 03:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/99915 |
Actions (login required)
View Item |