Muthmainah, Fathia Aidah (2024) Kajian historiografi sedjarah mesdjid dan amal ibadah dalamnja karya Aboebakar Atjeh (1955). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover .pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (267kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (417kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (651kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (627kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Satu dekade setelah kemerdekaan, penulisan sejarah menjadi booming. Banyak penulis Indonesia yang menulis sejarah. Apalagi setelah Seminar Sejarah Nasional I yang diadakan di Yogyakarta. Aboebakar Atjeh adalah salah satu dari sekian banyak penulis yang turut menulis tentang sejarah Indonesia. Salah satu karya sejarah yang ditulis oleh Aboebakar Atjeh adalah yang digunakan dalam kajian ini, yaitu Sedjarah Mesdjid dan Amal Ibadah Dalamnja. Buku yang diterbitkan tahun 1955 ini dianggap sebagai buku babon tentang sejarah masjid pada masa itu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai biografi dan karya dari pada Aboebakar Atjeh serta mengkaji salah satu karyanya yaitu Sedjarah Mesdjid dan Amal Ibadah Dalamnja. Sehingga metode yang digunakan adalah metode sejarah yang umumnya terbagi menjadi empat tahapan. Empat tahapan itu adalah pengumpulan sumber (heuristik), tahap verifikasi sumber (kritik), penafsiran (interpretasi) dan tahap keempat adalah penulisan sejarah (historiografi). Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa Aboebakar Atjeh lahir di Atjeh pada 28 April 1909 dengan nama Aboebakar. Beliau dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga yang agamis, sehingga beliau juga menjadi sosok yang agamis. Wawasannya yang sangat luas, terutama di bidang agama membuatnya diberikan julukan Atjeh oleh Presiden Soekarno. Aboebakar Atjeh sudah memulai karir sejak zaman penjajahan Belanda. Namun beliau baru fokus berkarir di bidang agama, pada zaman penjajahan Jepang. Beliau menjadi guru pada Latihan Khusus Kiayi. Sejak tahun 1947, beliau menjadi Pegawai Tinggi Departemen Agama hingga beliau memutuskan untuk pensiun pada tahun 1959. Meskipun begitu, beliau tetap giat menulis, khususnya tentang agama Islam sehingga mendapatkan penghargaan Doktor Honoris Causa pada tahun 1967. Salah satu buku yang ditulisnya adalah Sedjarah Mesdjid dan Amal Ibadah Dalamnja. Buku ini sudah memenuuhi tahapan pada metode sejarah yang berisi empat tahapan, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Aboebakar Atjeh cukup selektif dalam penggunaan sumber. Pada beberapa bagian bukunya, beliau memposisikan diri sebagai pelaku sejarah dalam tulisannya sehingga tulisannya menjadi autentik karena diambil dari pengalamannya sendiri. Dari segi corak, buku ini merupakan buku sejarah agama, khususnya agama Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | biografi; Aboebakar Atjeh; historiografi |
Subjects: | General Organizations in Indonesia Educational Institutions, Schools and Their Activities |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Fathia Aidah Muthmainah |
Date Deposited: | 27 Dec 2024 07:44 |
Last Modified: | 27 Dec 2024 07:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/103041 |
Actions (login required)
View Item |