Pengaruh transportasi perkeretaapian dalam pembangunan Kota Cimahi 1884-1975

Gustiani, Dellia (2024) Pengaruh transportasi perkeretaapian dalam pembangunan Kota Cimahi 1884-1975. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (250kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (239kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (271kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Transportasi perkeretaapian di Indonesia tentunya mengalami sejarah yang sangat amat panjang. Pada awalnya transportasi ini mulai dibangun oleh pihak Pemerintah Belanda pada saat masa penjajahan Kolonial di Hindia Belanda. Pembangunan jalur kereta api Buitenzorg-Bandung-Cicalengka tentunya memberikan banyak pengaruh terhadap wilayah-wilayah yang menjadi bagian dilaluinya jalur tersebut. Pengaruh tersebut salah satunya dirasakan di wilayah Cimahi yang pada tahun 1884 diresmikan sebuah halte pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Berdasarkan pada pembahasan di atas terdapat bebrapa rumusan masalah, sebagai berikut: Pertama, bagaimana sejarah perkeretaapian di Kota Cimahi Pada 1884-1975. Kedua, bagaimana pengaruh transportasi Perkeretapian Cimahi dalam Pembangunan Kota Cimahi tahun 1884-1975. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan sejarah perkeretaapian di Kota Cimahi pada 1884-1975 dan pengaruh transportasi perkeretaapian dalam pembangunan Kota Cimahi 1884-1975. Peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dalam proses pelaksanaanya memiliki empat tahapan yakni heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa Transportasi Perkeretaapian Cimahi ini mulai dibangun pada tahun 1883 dan mulai diresmikan pada 1884. Sejak peresmiannya halte Cimahi ini mulai digunakan sebagai moda transportasi pengangkutan hasil kebun serta keperluan militer dari wilayah Cimahi ke wilayah Batavia serta pelabuhan-pelabuhan. Pembangunan halte Cimahi ini tentunya sangat membawa dampak yang besar kepada perkembangan Kota Cimahi. Wilayah Cimahi yang memiliki sebuah halte dianggap penjadi wilayah yang strategis untuk pembangunan Garnisun Militer yang baru, sejak adanya rencana tersebut halte Cimahi ini melakukan renovasi besar-besaran menajadi statiun kelas 3. Hal ini dilakukan agar sarana transportasi kereta api Cimahi dapat memenuhi kebutuhan Garnisun Militer yang baru. Dalam perkembangannya banyak sekali pembangunan fasilitas seperti, rumah sakit, pemukiman dan sekolah. Pada masa penjajahan Jepang wilayah Cimahi ini pula tetap dijadikan sebuah wilayah militer, dengan memanfaatkan bekas bangunan militer Belanda. Adapun pasca Kemerdekaan Republik Indonesia wilayah Cimahi tetap dimanfaatkan sebagai pusat militer, diwilayah inilah banyak para pasukan militer Indonesia pada saat itu dilatih, sejak saat tersebut wilayah Cimahi sendiri menjadi salah satu wilayah yang memiliki sarana pendidikan militer. Wilayah Cimahi ini terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 1975 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah nomor 29 mengenai pembentukan wilayah Cimahi menjadi Kota Administratif.

Actions (login required)

View Item