Efektivitas penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor

Alhuda, Eka Fikry (2025) Efektivitas penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (49kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (50kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI) halaman bebas plagiasi.pdf Download (172kB) | Preview
	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (53kB)
	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (346kB)
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (739kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (59kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (809kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Rendahnya kualitas penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan di Kabupaten Bogor terlihat dari temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD Kabupaten Bogor 2021-2023, yang menunjukkan adanya tunggakan pembayaran retribusi oleh beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta penyetoran yang tidak sesuai prosedur dengan bukti yang sah (SKRD dan SSRD). Selain itu, produksi sampah harian di Kabupaten Bogor tahun 2024 mencapai 2.700 ton, namun pengelolaan secara konvensional hanya mampu menangani sekitar 1.200 ton per hari, sehingga 1.500 ton sampah tidak terkelola. Ketepatan waktu dalam pengelolaan sampah juga terganggu akibat terbatasnya sarana dan prasarana, sebagaimana dijelaskan dalam siaran pers mengenai LHP LKPD 2021 Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor berdasarkan teori efektivitas Saxena dalam Indrawijaya (2010). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan dan memahami fenomena secara mendalam melalui interpretasi data yang kaya. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan analisis data menggunakan model Miles & Huberman dalam Sugiyono (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor periode 2021-2024 telah berjalan secara efektif. Berdasarkan tiga dimensi efektivitas, ditemukan bahwa: (1) dari dimensi kualitas, penerimaan retribusi telah dijalankan dengan baik, dibuktikan dengan kepuasan masyarakat, penyelesaian masalah, dan kinerja yang optimal; (2) dari dimensi kuantitas, penerimaan retribusi telah memenuhi target dengan realisasi yang efektif, meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan unit pelayanan (truk dan TPA); dan (3) dari dimensi waktu, pelayanan dan penagihan telah berjalan tepat waktu, meskipun masih terdapat hambatan seperti pembayaran yang tidak tepat waktu, tunggakan retribusi, dan penyetoran yang tidak sesuai prosedur pada tahun 2021. Meskipun demikian hambatan tersebut telah berhasil ditangani pada tahun 2023 dengan adanya sistem yang sudah terintegrasi dan tunggakan-tunggakan sebelumnya telah dibayarkan oleh para UPT dan diserahkan ke Kas Daerah. ENGLISH: The low quality of waste management service retribution revenue in Bogor Regency is evident from the findings of the 2021-2023 Local Government Financial Statement (LKPD) Audit Report, which revealed outstanding retribution payments by several Technical Implementation Units (UPT) and non-compliance in deposits using legitimate proof (SKRD and SSRD). Additionally, in 2024, the daily waste production in Bogor Regency reached 2,700 tons, while conventional management could only handle approximately 1,200 tons per day, leaving 1,500 tons of waste unmanaged. Timeliness in waste management is also disrupted due to limited facilities and infrastructure, as outlined in the 2021 LKPD Bogor Regency press release. This study aims to analyze the effectiveness of waste management service retribution revenue at the Bogor Regency Environmental Office using Saxena's effectiveness theory in Indrawijaya (2010). This research employs a descriptive method with a qualitative approach to depict and understand phenomena in depth through rich data interpretation. Data collection techniques include observation, interviews, and document studies, with data analysis using the Miles & Huberman model in Sugiyono (2017). The study results indicate that the waste management service retribution revenue at the Bogor Regency Environmental Office from 2021 to 2024 has been effectively implemented. Based on three dimensions of effectiveness, the findings reveal that: (1) In terms of quality, retribution collection was well-executed, evidenced by public satisfaction, problem-solving, and optimal performance; (2) Regarding quantity, retribution revenue has effectively met targets despite challenges such as limited service units (trucks and landfill facilities); and (3) In terms of time, service and collection have been conducted punctually, although obstacles such as delayed payments, retribution arrears, and non-compliant deposits occurred in 2021. However, these challenges were successfully addressed in 2023 with the integration of a new system, ensuring that previous arrears were paid by UPTs and properly deposited into the Regional Treasury.

Actions (login required)

View Item