Arfani, Wafa Khanza (2025) Performatif gender dalam fenomena laki-laki mengenakan pakaian perempuan di TikTok Perspektif Judith Butler. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
1211010125 Wafa Khanza Arfani - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme (1).pdf Download (267kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (311kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
Lampiran Riwayat Hidup Penulis.pdf Restricted to Repository staff only Download (107kB) | Request a copy |
Abstract
Peneliti bernama Wafa Khanza Arfani dengan nomor induk mahasiswa 1211010125. Pada tahun 2025, peneliti membuat laporan yang berjudul Performatif Gender dalam Fenomena Laki-laki Mengenakan Pakaian Perempuan di TikTok Perspektif Judith Butler. Penelitian ini menganalisis fenomena cross-dressing laki-laki di TikTok melalui perspektif teori performativitas gender Judith Butler. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi apakah praktik cross-dressing mencerminkan identitas gender asli kreator, mengeksplorasi temporalitas gender, serta mengkaji aturan sosial yang tercermin dalam fenomena tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten video, komentar audiens, dan studi literatur terkait teori Butler. Data diambil dari lima akun TikTok (@sptrakori, @mimi.perireal, @vansa.be, @ejpeace.ent, @fadiljaidi) yang aktif melakukan cross-dressing, dengan fokus pada konten periode Januari 2024–Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender dalam fenomena ini bersifat performatif dibentuk melalui pengulangan tindakan seperti penggunaan pakaian feminin, rias wajah, dan gestur yang meniru stereotip perempuan. Cross-dressing di TikTok tidak merepresentasikan identitas gender “asli”, melainkan strategi kreatif untuk hiburan, parodi, atau komersialisasi, yang bersifat sementara (temporal). Temporalitas ini terlihat dari durasi konten pendek (kurang dari 5 menit) dan fleksibilitas kreator yang kembali ke penampilan maskulin di luar TikTok. Respons audiens yang ambivalen mulai dari apresiasi hingga kritik berbasis agama memperlihatkan tarik-menarik antara penerimaan ekspresi gender cair dan upaya mempertahankan norma heteronormatif. Platform TikTok, melalui algoritma yang mempromosikan konten viral, mengukuhkan gender sebagai komoditas sekaligus ruang eksperimen yang terbatas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gender bukanlah takdir biologis, melainkan konstruksi sosial yang direproduksi melalui performa, namun tetap terjebak dalam paradox yang menantang norma sekaligus memperkuat stereotip gender tradisional. Implikasi penelitian mendorong dekonstruksi pemahaman esensialis tentang gender serta refleksi kritis terhadap peran media digital dalam membentuk identitas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cross-Dressing; Performatif Gender; TikTok |
Subjects: | Ethics, Moral Philosophy Social Groups Political dan Government Science Computer Arts, Digital Arts |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Wafa Khanza Arfani |
Date Deposited: | 07 May 2025 03:04 |
Last Modified: | 07 May 2025 03:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/107328 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |