Tren Marriage Is Scary di TikTok bagi anggota UKM Women Studies Centre UIN Bandung

Rahma, Hana Nafila (2025) Tren Marriage Is Scary di TikTok bagi anggota UKM Women Studies Centre UIN Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (24kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (42kB) | Preview
[img]
Preview
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
3_skbebasplagiarism.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
5_bab1.pdf

Download (145kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (315kB)
[img] Text (BAB III)
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB)
[img] Text (BAB IV)
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (367kB)
[img] Text (BAB V)
9_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (188kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan media sosial khususnya TikTok sebagai ruang diskusi yang aktif dalam membentuk dan menyebarkan narasi seputar pernikahan. Salah satu tren yang muncul yaitu Marriage Is Scary, yang mempresentasikan ketakutan dan kekhawatiran akan pernikahan, terutama perspektif perempuan yang belum menikah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk persepsi perempuan terhadap pernikahan dalam narasi Marriage is Scary, memahami persepsi anggota UKM Women Studies Centre terhadap tren tersebut, serta menganalisis dampak tren Marriage is Scary terhadap anggota UKM Women Studies Centre UIN Bandung. Penelitian ini menggunakan teori kontruksi sosial Peter L. Berger. Peter L. Berger menjelaskan bahwa realitas sosial dibentuk melalui proses eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, FGD, analisis konten dan dokumentasi yang berkaitan dengan anggota UKM Women Studies Centre UIN Bandung. Adapun teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang membentuk persepsi perempuan terhadap pernikahan dalam tren Marriage is Scary, yaitu media sosial, pengalaman pribadi dan lingkungan sekitar seperti kasus perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta perubahan nilai dan ekspektasi terhadap pernikahan, khususnya adanya kesenjangan antara harapan dan realitas kehidupanpernikahan. Persepsi anggota UKM Women Studies Centre terbentuk melalui tiga komponen, yaitu kognitif (memahami risiko dalam pernikahan), afektif (munculnya rasa takut dan cemas), dan konatif (kecenderungan untuk menunda pernikahan dan lebih selektif dalam memilih pasangan). Narasi Marriage is Scary memberikan dampak positif dan negatif bagi anggota UKM tersebut. Dampak positifnya adalah mereka menjadi lebih berhati-hati dalam memilih pasangan dan dalam mengambil keputusan untuk menikah. Sementara itu, dampak negatifnya berupa munculnya ketakutan berlebih hingga membuat sebagian memilih untuk tidak menikah tanpa pertimbangan yang matang

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Marriage Is Scary; Persepsi; Perempuan; Pernikahan
Subjects: Culture and Institutions > Marriage
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi
Depositing User: Hana Nafila Rahma
Date Deposited: 04 Jul 2025 08:52
Last Modified: 04 Jul 2025 08:52
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/111259

Actions (login required)

View Item View Item