Sari, Wulan Permata (2025) Studi analisis fenomena pemberian mahar tidak lazim di Indonesia perspektif madzhab Hanafi dan madzhab Syafi’i. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (261kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (439kB) | Preview |
|
|
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
3_keteranganbebasplagiarism.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (547kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (959kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
11_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) | Request a copy |
Abstract
Pemberian mahar tidak lazim dalam pernikahan di Indonesia mencerminkan pengaruh budaya lokal yang lebih menekankan kesepakatan pribadi dibandingkan ketentuan hukum Islam yang baku. Secara normatif, Mazhab Hanafi mensyaratkan mahar berupa harta bernilai ekonomi dan jelas manfaatnya, sedangkan Mazhab Syafi’i lebih fleksibel selama benda tersebut bermanfaat dan sah dimiliki. Perbedaan ini menunjukkan adanya ketegangan antara praktik budaya dan norma hukum Islam yang ideal. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis: (1) dasar dan pertimbangan hukum pemberian mahar tidak lazim di Indonesia perspektif Madzhab Hanafi dan Madzhab Syafi’i; (2) akibat hukum pemberian mahar tidak lazim perspektif Madzhab Hanafi dan Madzhab Syafi’i; (3) relevansi antara pandangan Madzhab Syafi’i dan Madzhab Hanafi terhadap fenomena pemberian mahar tidak lazim di Indonesia Fenomena mahar tidak lazim di Indonesia mencerminkan perubahan sosial dan budaya yang memengaruhi makna mahar. Meski Islam tidak membatasi jumlah atau jenisnya, pemahaman yang tepat tetap penting agar esensinya tidak hilang. Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i memberikan pandangan berbeda terkait syarat dan bentuk mahar. Karena itu, perlu dianalisis kesesuaiannya dengan prinsip kedua mazhab dan relevansinya dalam konteks masyarakat Indonesia Kajian ini dilakukan dengan metode deskiptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif. Peneliti mengandalkan sumber data primer berupa kitab-kitab klasik fiqh dari kedua mazhab serta informasi dari media yang berkaitan dengan praktik pemberian mahar tidak lazim di Indonesia. Sementara itu, sumber data sekunder terdiri atas buku, jurnal ilmiah, dan referensi hukum kontemporer. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil Penelitian menunjukkan: (1) Mazhab Hanafi mensyaratkan mahar berupa mal mutaqawwim dengan minimal sepuluh dirham. Dasar hukumnya dominan menggunakan qiyas dan ‘urf, sehingga menolak mahar tidak lazim yang tidak bernilai ekonomi. Sebaliknya, Madzhab Syafi’i membolehkan mahar tidak lazim asalkan memiliki manfaat, tidak haram atau najis, serta disepakati kedua pihak, termasuk berupa jasa. Hal ini berdasarkan dalil tekstual dan maqasid syari’ah, (2) jika mahar tidak sah menurut Madzhab Hanafi, maka suami wajib mengganti dengan mahar mitsil. Sementara menurut Mazhab Syafi’i, selama tidak bertentangan dengan syariat, maka pemberiannya sah dan tidak menimbulkan akibat hukum negatif; (3) pendekatan Mazhab Syafi’i dinilai lebih kontekstual dan relevan dengan budaya lokal Indonesia, serta mencerminkan fleksibilitas (taysir) dan nilai kasih sayang, penghormatan, serta kesakralan pernikahan. Sebaliknya, pendekatan Mazhab Hanafi dianggap kurang fleksibel dalam menghadapi praktik pemberian mahar tidak lazim di masyarakat Indonesia
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | tidak bisa disave |
Uncontrolled Keywords: | mahar tidak lazim; madzhab hanafi; madzhab syafi'i |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga |
Depositing User: | Wulan Permata Sari |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 07:54 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 07:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/112392 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |