Anggraeni, Yuli (2025) Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas pengetahun agama di madrasah: Berbasis pemberdayaan masyarakat di Bojongloa Kasomalang Subang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1. Cover.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
Surat Pernyataan (11).pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3. Daftar isi.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4. Bab 1.pdf Download (255kB) | Preview |
|
![]() |
Text
Bab II (4).pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
Bab III (11).pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) | Request a copy |
|
|
Text
Lampiran Penelitian (7).pdf Download (800kB) | Preview |
Abstract
Pemberdayaan masyarakat merupakan modal penting dalam pembangunan pedesaan karena mampu mengoptimalkan potensi lokal, seperti sumber daya manusia dan lembaga pendidikan keagamaan. Di Kampung Bojongloa, madrasah menjadi aset strategis yang diperkuat melalui proses pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengembangan kualitas pengetahuan agama. Madrasah tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran agama, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang menghubungkan masyarakat dalam satu tujuan yang sama, yaitu memperkuat nilai-nilai keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat, peran tokoh agama dalam peningkatan kualitas pengetahuan agama di madrasah serta untuk mengetahui hasil dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Bojongloa terhadap peningkatan kualitas pengetahuan agama di madrasah. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori pemberdayaan masyarakat menurut Chambers (1995) menegaskan bahwa pendekatan partisipatif dan kehadiran tokoh lokal seperti pemuka agama dapat membalikkan relasi kuasa yang selama ini terpusat, sehingga masyarakat, termasuk lembaga pendidikan seperti madrasah, memiliki kemandirian dan daya tawar dalam menentukan masa depan mereka sendiri.dan Suharto (2005) yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan sosial dan peningkatan kapasitas diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset aksi (action research) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) yang dilaksanakan dalam empat siklus dengan setiap pelaksanaaan siklus melibatkan unsur masyarakat, pengelola madrasah, tokoh agama, dan pemerintah desa sebagai subjek aktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama proses pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas pengetahuan agama di madrasah dilakukan melalui tahapan-tahapan partisipatif yang melibatkan identifikasi masalah, potensi, dan harapan masyarakat. Melalui proses ini masyarakt berhasil merumuskan program untuk madrasah yang lebih terarah dan berkelanjutan. Kedua, peran tokoh agama di madrasah sebagai jembatan antara madrasah dan masyarakat dalam memperkuat pendidikan agama. Ketiga, hasil dari pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas pengetahuan agama adalah menyepakati program yang diambil adalah Kolaborasi dengan Saung Tahfidz Indonesia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan Masyarakat; Madrasah; Riset Aksi; Pendidikan Agama |
Subjects: | Christianity > Education, Research Religious Education |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam |
Depositing User: | Yuli Anggraeni |
Date Deposited: | 16 Jul 2025 08:26 |
Last Modified: | 16 Jul 2025 08:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/112584 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |