Dinamika pelestarian kesenian Kuda Renggong di Desa Cikole Kabupaten Sumedang

Umpaka, Salsabilla Puja (2025) Dinamika pelestarian kesenian Kuda Renggong di Desa Cikole Kabupaten Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (431kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (525kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_skbebasplagiarism.pdf

Download (449kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_daftarisi (8).pdf

Download (423kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab1.pdf

Download (629kB) | Preview
[img] Text
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (585kB) | Request a copy
[img] Text
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (567kB) | Request a copy
[img] Text
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
9_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (421kB) | Request a copy
[img] Text
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (602kB) | Request a copy
[img] Text
11_lampiran (9).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena menurunnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi, yang mengancam keberlangsungan budaya lokal seperti Kuda Renggong. Sebagai warisan budaya takbenda khas Sumedang, Kuda Renggong memiliki nilai estetika, sosial, dan identitas kultural. Namun, pelestariannya menghadapi berbagai tantangan, seperti lunturnya budaya lokal, masuknya budaya populer yang mengubah pola pikir generasi muda, serta menurunnya nilai-nilai gotong royong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan bentuk kesenian Kuda Renggong, mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pelestariannya, serta mendeskripsikan upaya-upaya masyarakat dalam melestarikan kesenian ini di Desa Cikole, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu yang mencakup konsep habitus, modal (budaya, ekonomi, sosial, dan simbolik), dan arena. Teori ini digunakan untuk menganalisis mengenai fakta-fakta empiris dalam upaya pelestarian kesenian Kuda Renggong di Desa Cikole, Kabupaten Sumedang dengan melihat nilai, kebiasaan, serta jaringan sosial direproduksi dan diaktualisasikan dalam praktik pelestarian budaya (Harker, 1990). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik snowball sampling, melibatkan sepuluh informan terdiri dari pelaku seni dan pemilik grup kesenian, tokoh masyarakat, perangkat desa, pengurus Yaskures, pihak pemerintah daerah, serta masyarakat pengguna dan pendukung Kuda Renggong. Analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan validasi melalui triangulasi dan member checking untuk memastikan keabsahan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kuda Renggong yang awalnya tampil dalam tradisi khitanan kerajaan pada awal 1900-an, kini di Desa Cikole berkembang menjadi hiburan masyarakat dan pertunjukan komersial, hadir dalam berbagai acara serta menjadi identitas budaya Sumedang dengan regenerasi pelaku yang terus berjalan. Pelestariannya didukung pengakuannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda, antusiasme masyarakat dan tingginya minat generasi muda, rasa memiliki dan kebanggaan pelaku seni dan masyarakat, dukungan desa, kolaborasi kelompok seni, peran Yaskures, serta pemanfaatan media sosial, namun terkendala minimnya fasilitas, belum adanya struktur resmi desa, lemahnya peran pemerintah, keterbatasan ekonomi masyarakat, serta hambatan sosial lingkungan pertunjukan. Pelestarian dilakukan melalui pewarisan antar generasi, kebersamaan dan gotong royong, keterlibatan dalam kegiatan sosial-keagamaan dan tradisi desa, partisipasi dalam festival kemerdekaan, promosi masyarakat, serta inovasi pertunjukan Penelitian ini menyarankan pelestarian dilakukan melalui kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pelaku seni dengan dukungan fasilitas dan regenerasi. Kata Kunci: Pelestarian budaya, Kuda Renggong, praktik sosial.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Pelestarian budaya; Kuda Renggong; praktik sosial
Subjects: Culture and Institutions
Communities > Villages
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi
Depositing User: Salsabilla Puja Umpaka
Date Deposited: 29 Aug 2025 01:07
Last Modified: 04 Sep 2025 03:05
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/116620

Actions (login required)

View Item View Item