Metodologi tafsir Wahbah al-Zuḥailī dan Sayyid Quṭb: Studi komparatif terhadap penafsiran ayat-ayat penerapan hukum Allah

Muhamad Hamdan, Tauviqillaah (2025) Metodologi tafsir Wahbah al-Zuḥailī dan Sayyid Quṭb: Studi komparatif terhadap penafsiran ayat-ayat penerapan hukum Allah. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (182kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (307kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLAGIARISM) 3_skbebasplagiarism.pdf Download (99kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (439kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (438kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (537kB)
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB)
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB)

Abstract

Perbedaan penafsiran terhadap ayat-ayat penerapan hukum Allah SWT menjadi isu krusial yang memicu polarisasi dalam khazanah keislaman. Sebagian mufassir memahami ayat-ayat tersebut secara tekstual, memandang bahwa penerapan hukum Allah SWT bersifat mutlak dan kaku, sementara sebagian lainnya menafsirkannya secara kontekstual, memandang fleksibilitas penerapan hukum dengan mempertimbangkan maqāṣid al-sharī‘ah. Kedua penafsiran ini berakar pada perbedaan metodologi tafsir. Perbedaan ini secara fundamental memengaruhi karakter penafsiran dan implikasinya terhadap realitas sosial-politik. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan metodologi tafsir Wahbah al-Zuḥailī dan Sayyid Quṭb dalam menafsirkan ayat-ayat penerapan hukum Allah (Q.S. al-Mā’idah (5): 44, 45, 47; Q.S. al-Nisā’ (4): 59; Q.S. Yūsuf (12): 40), mengidentifikasi sumber, metode, orientasi, validitas penafsiran, faktor penyebab perbedaan, dan implikasinya terhadap realitas Islam kontemporer. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan library research dan metode komparatif-analitis. Data primer bersumber dari kitab Tafsīr al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥailī dan Fī Ẓilāl al-Qur’ān karya Sayyid Quṭb. Hasil dari penelitian ini adalah: 1). Al-Zuhaili mengembangkan pendekatan kontekstual, orientasi fiqhī, menekankan analisis riwayat, keilmuan Islam, dan pendapat ulama. Penerapan hukum Allah bersifat fleksibel dengan mempertimbangkan maqāṣid al-sharī‘ah tanpa justifikasi kafir. Sementara, Sayyid Quṭb mengembangkan pendekatan tekstual-ideologis, orientasi ḥarakī, universalisasi makna ayat melaui munāsabah dan riwayat dalam kerangka al-taṣawwur al-islāmī (visi dunia Islami), tetapi minim rujukan pada pandangan ulama. Konsep penerapan hukum Allah bersifat kaku, takfīrī dan menuntut revolusi sistemik melawan sistem jahiliah modern. 2). Persamaan keduanya pada integrasi sumber tafsir al-ma’thūr dan al-ma‘qūl dan Allah SWT merupakan sumber hukum utama dan pengingkaran terhadap otoritas-Nya dalam ranah akidah dikategorikan kekufuran. 3). Validitas penafsiran Wahbah al-Zuḥailī dalam koherensi menunjukkan konsistensi tinggi pada metode dan maqāṣid al-sharī‘ah. Korespondensi tinggi sebagai respons kontekstual terhadap realitas negara modern dan metode tafsir terdahulu. Pragmatisme tinggi, sebagai nilai guna bagi reformasi syariat secara bertahap tanpa justifikasi kafir. Sedangkan, Sayyid Quṭb dalam koherensi menunjukkan konsistensi tinggi dalam kerangka ideologisnya dengan konsep ḥākimiyyah, jahiliah, dan jihad global. Menunjukkan korespondensi sebagai respon realita masyarakat Muslim, tetapi mengeneralisasi konsep-konsep tadi dan berpotensi konfrontasi antar kelompok. Pragmatisme, memiliki nilai guna yang tinggi bagi kelompok untuk tujuan mobilisasi perubahan sosial revolusioner, tetapi berisiko pada konfrontasi dan instabilitas sosial. Faktor yang menyebabkan perbedaan metodologis Wahbah al-Zuḥailī dan Sayyid Quṭb adalah latar belakang kehidupan, konteks sosio-politik, tujuan penafsiran, dan pengaruh tokoh intlektual.

Actions (login required)

View Item