Firjatillah, Talitha Nurmaitsa (2025) Pembinaan keagamaan dalam menumbuhkan Self Awareness pada Warga Binaan Pemasyarakatan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
Turnitin_Talitha Nurmaitsa F.pdf Download (334kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (742kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (226kB) | Preview |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN (29).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Individu yang dijatuhi hukuman akibat tindakan kriminal, yang dikenal sebagai narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), ditempatkan di lembaga pemasyarakatan yang berfungsi sebagai sarana pembinaan untuk membentuk mereka menjadi individu yang utuh, menyadari kesalahan, dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali di masyarakat sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Dengan meningkatnya angka kriminalitas, lembaga pemasyarakatan dituntut untuk lebih produktif dalam pembinaan, termasuk melalui pembinaan keagamaan yang berperan penting dalam membantu warga binaan memperbaiki diri dan menghindari pengaruh negatif. Kegiatan keagamaan diharapkan dapat memberikan ketenangan batin dan membangun kesadaran diri, yang merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter. Namun, tantangan dalam pelaksanaan program pembinaan keagamaan, seperti keberagaman karakter dan kurangnya partisipasi aktif, perlu dievaluasi untuk meningkatkan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang pembinaan keagamaan dalam menumbuhkan self awareness pada warga binaan, serta memberikan rekomendasi untuk memperkuat program tersebut agar lebih efektif dalam membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Sampel penelitian berjumlah 3 (tiga) informan yang mengalami kurangnya kesadaran diri dan mendapat pembinaan keagamaan di LAPAS Kelas IIA Banceuy Bandung. Penelitian mengintegrasikan teori behavioristik B.F Skinner yaitu proses belajar dipandang sebagai hasil interaksi antara stimulus (S) dan respons (R) dengan menekankan pada penguatan atau operant conditioning pada kegiatan pembinaan keagamaan diharapkan warga binaan bisa menumbuhkan self awareness nya yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kesadaran diri warga binaan di Lapas Kelas IIA Banceuy melalui pembinaan keagamaan, yang berfungsi sebagai sarana untuk mendorong transformasi positif dan memahami nilai-nilai moral serta spiritual. Program ini, didukung oleh pihak berwenang dan lingkungan keagamaan yang kondusif, memungkinkan warga binaan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk reintegrasi ke masyarakat setelah menjalani hukuman. Dengan meningkatkan pemahaman dan praktik keagamaan, diharapkan warga binaan dapat menemukan arah hidup yang lebih baik, menghindari perilaku negatif, serta mengurangi angka residivisme, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas masyarakat secara keseluruhan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembinaan Keagamaan; Kesadaran Diri; Warga Binaan |
Subjects: | Islam Islam > Islamic Religious Education |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Talitha Nurmaitsa Firjatillah |
Date Deposited: | 14 Sep 2025 22:46 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 01:06 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/119731 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |