Pertunjukan teater sebagai media dakwah: Studi kasus pertunjukan teater Mun-Tangan Alif unit kegiatan mahasiswa Teater Awal Bandung 15 Oktober 2024

Nuryadin, Azhar (2025) Pertunjukan teater sebagai media dakwah: Studi kasus pertunjukan teater Mun-Tangan Alif unit kegiatan mahasiswa Teater Awal Bandung 15 Oktober 2024. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (226kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (199kB) | Preview
Preview	Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM) 3. KETERANGAN BEBAS PLAGIARISME.pdf Download (55kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4. DAFTAR ISI.pdf Download (407kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5. BAB I.pdf Download (608kB) | Preview
	Text (BAB II) 6. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (775kB)
	Text (BAB III) 7. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 8. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (796kB)

Abstract

Pada era digital, dakwah tidak lagi terbatas pada ceramah melalui media konvensional. Seni pertunjukan khususnya teater, hadir sebagai media alternatif yang mampu menyampaikan pesan keislaman secara lebih emosional, estetik, dan reflektif menggunakan media audio dan visual yang lebih menarik perhatian manusia pada era serba digital ini. Teater menjadi ruang komunikasi yang bukan hanya menyentuh logika, tetapi juga menggugah emosi dan kesadaran batin penonton. Salah satu bentuk konkret dari dakwah melalui seni adalah pertunjukan Mun-Tangan Alif yang dipentaskan oleh UKM Teater Awal Bandung pada 15 Oktober 2024. Pertunjukan ini memadukan unsur dramatik dengan nilai-nilai spiritual, sosial, dan moral dalam bingkai artistik. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana efektivitas komunikasi melalui simbol, dialog, serta emosi yang dihadirkan dalam sebuah pertunjukan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi sirkular Osgood-Schramm (1954), yang menjelaskan tentang bagaimana encoding sebuah pesan oleh sumber untuk selanjutnya pesan dikembalikan menjadi feedback oleh sasaran. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori katarsis Sigmund Freud (1895) yang menjelaskan tentang pelepasan emosi secara konstruktif untuk menimbulkan ketenangan jiwa. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang diterapkan mencakup observasi, yakni dengan mengamati dan mencatat langsung. Selain itu, dilakukan pula wawancara terhadap para informan yang terdiri dari sutradara, aktor, dan beberapa apresiator dari kalangan pelaku teater dan mahasiswa. Teknik dokumentasi juga digunakan, berupa pengambilan foto, video pertunjukan, serta rekaman suara selama wawancara berlangsung. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses encoding oleh sutradara melalui dua jenjang komunikasi dalam teater, yaitu hubungan sutradara dengan naskah dan tim awak pentas efektif mencegah pergeseran makna terhadap penonton, selanjutnya keterlibatan emosional penonton terbukti menjadi media pengajaran yang efektif, karena memungkinkan pelepasan emosi secara konstruktif melalui akting aktor di atas panggung, yang berdampak pada ketenangan jiwa, lalu kolaborasi yang baik antara sutradara dan tim awak pentas mampu mereduksi gangguan komunikasi yang rentan terjadi pada pelaksanaan sebuah pertunjukan teater. Secara garis besar peniletian ini berimplikasi pada pandangan masyarakat terhadap pertunjukan teater yang dapat menjadi ruang dialog antara seni dan agama, sehingga keduanya tidak lagi dipisahkan secara kaku, melainkan dipahami sebagai media kontemplatif dan pencerahan spiritual.

Actions (login required)

View Item