Peran bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan Mahasantri : Penelitian di Pondok Pesantren Al-Wafa

Salsabila, Annisa Yayang (2025) Peran bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan Mahasantri : Penelitian di Pondok Pesantren Al-Wafa. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (138kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (111kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (188kB) | Preview
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (BEBASPLAGIASI) Surat Keterangan Bebas Plagiasi.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB)

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk akhlak dan kedisiplinan para santri. Dalam konteks pesantren mahasiswa seperti Pondok Pesantren Al-Wafa, muncul tantangan tersendiri karena mahasantri harus menghadapi beban ganda antara tuntutan akademik dan kewajiban kepesantrenan. Banyak dari mereka tinggal di pesantren bukan atas dasar kesadaran pribadi, melainkan karena tuntutan beasiswa atau permintaan orang tua. Akibatnya, muncul berbagai permasalahan kedisiplinan, seperti keterlambatan mengikuti kegiatan, pengabaian tugas piket, dan pelanggaran aturan pondok. Pendekatan pembinaan yang hanya mengandalkan hukuman terbukti kurang efektif dalam membentuk kesadaran dan tanggung jawab diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan mahasantri, menganalisis pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok di Pondok Pesantren Al-Wafa, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung keberhasilannya. Bimbingan kelompok dipilih karena diyakini mampu menciptakan ruang dialog dan refleksi bersama yang mendorong mahasantri untuk memahami dan memperbaiki sikapnya secara sadar. Dalam penelitian ini digunakan dua teori utama. Teori peran dari Linton, Biddle, dan Thomas digunakan untuk menjelaskan pentingnya perilaku seseorang yang sesuai dengan posisi sosial yang diemban, dalam hal ini sebagai santri sekaligus mahasiswa. Sementara itu, pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dari Albert Ellis digunakan untuk membantu mahasantri mengenali dan mengubah pola pikir yang tidak rasional menjadi lebih rasional dan positif, sehingga dapat mendukung pembentukan sikap disiplin yang lebih baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pembina pondok dan mahasantri dari berbagai angkatan di Pondok Pesantren Al-Wafa. Pendekatan ini dipilih untuk menggali pengalaman dan pandangan para informan secara mendalam mengenai implementasi dan dampak dari bimbingan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan kelompok memberikan dampak positif dalam meningkatkan kedisiplinan mahasantri, terutama dalam pengelolaan waktu, tanggung jawab terhadap tugas, serta kepatuhan terhadap aturan pondok. Pendekatan REBT terbukti efektif dalam membantu mahasantri menyadari pola pikir negatif yang selama ini menjadi penghambat kedisiplinan. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, seperti keterbatasan durasi bimbingan dan belum meratanya dampak terhadap seluruh peserta.

Actions (login required)

View Item