Al Biruni, Alif Fatah (2025) Fenomena koleksi action figure dalam perspektif hadis (kajian syarah hadis tentang gamFenomena koleksi Action Figure dalam perspektif hadis: Kajian syarah hadis tentang gambar dan patungbar dan patung). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (187kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
Lembar Pernyataan Karya Sendiri.pdf Download (52kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab I.pdf Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
5_Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (546kB) |
||
|
Text (BAB III)
6_Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) |
||
|
Text (BAB IV)
7_Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (490kB) |
||
|
Text (BAB V)
8_Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
Abstract
Fenomena koleksi action figure merupakan gejala sosial yang berkembang di masyarakat modern, terutaFenomena koleksi action figure merupakan gejala sosial yang berkembang di masyarakat modern, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena ini memunculkan perbincangan terkait pandangan hadis terhadap praktik mengoleksi action figure, karena berkaitan dengan larangan gambar (ṣuwar) dan patung (tamāṯīl) dalam hadis Nabi Saw. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena koleksi action figure dalam perspektif hadis dengan menelaah hadis-hadis tentang gambar dan patung beserta syarah ulama terhadapnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Teknik analisis data dilakukan melalui takhrīj hadis untuk menelusuri sumber dan kualitas riwayat, kritik sanad dan matan untuk menilai keotentikan hadis, serta analisis syarah hadis dengan merujuk pada kitab-kitab syarah klasik dan kontemporer. Melalui metode ini, penelitian berusaha memahami makna hadis larangan gambar dan patung, serta mengaitkannya dengan praktik koleksi action figure pada masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan gambar dan patung pada masa Nabi Saw berorientasi pada pencegahan kemusyrikan dan praktik pengagungan yang berlebihan terhadap makhluk bernyawa. Sementara itu, dalam konteks modern, representasi visual seperti action figure tidak selalu memiliki fungsi dan risiko yang sama sebagaimana konteks larangan tersebut muncul. Koleksi action figure pada umumnya diperlakukan sebagai bentuk apresiasi seni, hobi, sarana edukasi, atau koleksi pribadi, sehingga penilaiannya perlu mempertimbangkan konteks, niat, bentuk figur, dan dampaknya bagi individu. Penelitian ini menghasilkan implikasi praktis hadis terhadap fenomena koleksi action figure, yang meliputi: (1) memahami larangan dasar dalam hadis tentang patung dan gambar, (2) tidak meletakkan koleksi di tempat ibadah, (3) menghindari unsur pemuliaan dan pemujaan, (4) selektif dalam memilih bentuk dan tema figur, serta (5) menjaga niat dan tidak berlebihan dalam koleksi. ma di kalangan generasi muda. Fenomena ini memunculkan perbincangan terkait pandangan hadis terhadap praktik mengoleksi action figure, karena berkaitan dengan larangan gambar (ṣuwar) dan patung (tamāṯīl) dalam hadis Nabi Saw. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena koleksi action figure dalam perspektif hadis dengan menelaah hadis-hadis tentang gambar dan patung beserta syarah ulama terhadapnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Teknik analisis data dilakukan melalui takhrīj hadis untuk menelusuri sumber dan kualitas riwayat, kritik sanad dan matan untuk menilai keotentikan hadis, serta analisis syarah hadis dengan merujuk pada kitab-kitab syarah klasik dan kontemporer. Melalui metode ini, penelitian berusaha memahami makna hadis larangan gambar dan patung, serta mengaitkannya dengan praktik koleksi action figure pada masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan gambar dan patung pada masa Nabi Saw berorientasi pada pencegahan kemusyrikan dan praktik pengagungan yang berlebihan terhadap makhluk bernyawa. Sementara itu, dalam konteks modern, representasi visual seperti action figure tidak selalu memiliki fungsi dan risiko yang sama sebagaimana konteks larangan tersebut muncul. Koleksi action figure pada umumnya diperlakukan sebagai bentuk apresiasi seni, hobi, sarana edukasi, atau koleksi pribadi, sehingga penilaiannya perlu mempertimbangkan konteks, niat, bentuk figur, dan dampaknya bagi individu. Penelitian ini menghasilkan implikasi praktis hadis terhadap fenomena koleksi action figure, yang meliputi: (1) memahami larangan dasar dalam hadis tentang patung dan gambar, (2) tidak meletakkan koleksi di tempat ibadah, (3) menghindari unsur pemuliaan dan pemujaan, (4) selektif dalam memilih bentuk dan tema figur, serta (5) menjaga niat dan tidak berlebihan dalam koleksi.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Additional Information: | TIDAK ADA LAMPIRAN |
| Uncontrolled Keywords: | Action Figure; Hadis; Taṣwīr; Syarah |
| Subjects: | Islam |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits |
| Depositing User: | ALIF FATAH ALBIRUNI |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 03:37 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 04:29 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126130 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



