Maksudin, Maksudin (2018) Status hukum menyewakan rumah gadaian. Masters thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (245kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (827kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (652kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (744kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (947kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) | Request a copy |
||
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) | Request a copy |
Abstract
Gadai (rahn) merupakan salah satu akad yang dapat digunakan dalam pemanfaatan rumah dengan syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Dalam praktik gadai (rahn) di masyarakat Kecamatan Pacet sekarang ini rumah yang menjadi barang penjamin atau marhun diambil manfaatnya dengan disewakan lagi oleh murtahin kepada pihak lain, sehingga murtahin mendapatkan uang bukan hanya untuk pengganti pengelolaan marhun tersebut, namun murtahin menjadikan rumah tersebut sebagai mata pencaharian dari hasil sewa (ijarah) rumah tersebut. Tujuan penealitian ini adalah untuk mengetahui (1) akad gadai rumah yang dilakukan rahin terhadap murtahin, (2) status hukum menyewakan rumah gadaian yang terjadi di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur menurut Imam madzhab, (3) status hukum menyewakan rumah gadaian menurut Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002, dan (4) mengetahui pendapat yang paling kuat antara pendapat Imam Madzhab dan DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002. Penelitian ini bentuknya kualitatatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis karena penelitian ini mengeksplor fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu pemanfaatan barang gadaian. Sumber data yang digunakan adalah masyarakat yang melakukan kegiatan gadai dan pihak-pihak yang terkait. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) akad gadai yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Pacet adalah akad gadai biasa, (2) Ulama Madzhab berbeda pendapat tentang status hukum menyewakan rumah gadaian. Imam Abu Hanifah tidak membolehkan, sedangkan imam madzhab yang lainnya membolehkan dengan syarat penentuan waktu dan ada ijin yang menjadi kesepakatan. (3) Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI 2002 membolehkan akad sewa rumah gadaian dengan syarat adanya ijin dari pemilik rumah. (4) Hasil analisis perbandingan antara pendapat Imam Madzhab dan Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 menunjukan bahwa, menurut penulis keduanya sama-sama membolehkan pemanfaatan barang gadai. Namun, Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 dalam kasus ini lebih rajih daripada pendapat Imam Madzhab karena Fatwa DSN meliputi semua pendapat Imam Madzhab.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemanfaatan marhun; rumah gadaian |
Subjects: | Islam > Islam and Economics |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Ekonomi Syari'ah |
Depositing User: | MAKSUDIN EMAKS MAKS |
Date Deposited: | 18 Sep 2018 03:34 |
Last Modified: | 18 Sep 2018 03:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/13812 |
Actions (login required)
View Item |