Studi interaksi kaolin dengan zat perekat telur ikan lele sangkuriang

Sutaji, Tiara Putri (2018) Studi interaksi kaolin dengan zat perekat telur ikan lele sangkuriang. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (207kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
4_bab1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (206kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (641kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (374kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (812kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf

Download (324kB) | Preview

Abstract

Ikan lele merupakan komoditas ikan budidaya terbesar di Indonesia. Dalam teknik pemijahannya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara alami, semi alami dan buatan. Ketiga teknik pemijahan tersebut seluruhnya memiliki tingkat daya tetas telur yang rendah. Hal tersebut disebabkan karena secara alamiah telur ikan lele bersifat adhesif dimana telur akan saling menumpuk oleh adanya zat rekat yang membuat sebagian telur mengalami kekurangan pasokan oksigen dan akan menghambat perkembangan embrio. Selain itu jamur akan tumbuh diantara tumpukan telur yang menyebabkan telur tersebut mati. Beberapa pembudidaya tradisional menggunakan lumpur sebagai media untuk mengurangi daya rekat pada telur. Tingkat daya tetas telur yang tidak signifikan, dan sifat lumpur yang tidak terkendali membuat lumpur tidak terlalu efektif dalam mengatasi sifat rekat pada telur serta sulit mendeteksi interaksi yang terjadi. Dari hal tersebut maka digunakanlah kaolin sebagai media alternatif yang digunakan untuk mengurangi sifat rekat telur. Dikarenakan kaolin lebih terkendali serta merupakan mineral tanah liat seperti halnya lumpur. Kaolin dengan konsentrasi 26 % (w/v) diaplikasikan pada telur hasil fertilisasi. Dari hasil perlakuan terbukti bahwa kaolin berpengaruh dalam menghilangkan sifat rekat telur dan dapat meminimalisir terserangnya larva dari jamur serta menghasilkan daya tetas telur hingga 98 %. Mekanisme interaksi yang terjadi antara kaolin dengan zat perekat telur yang pertama berupa interaksi antara alkali dalam kaolin, dengan glukoprotein dalam perekat telur yang meyebabkan terurainya zat rekat telur. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil XRF yang menujukkan menurunnya kadar logam alkali dalam kaolin sebelum dan sesudah perlakuan pemijahan. Pada mekanisme kedua, terbentuknya lapisan kalsium alumino silikat (CAS) yang mengganti lapisan perekat yang menyelubungi telur dan menyebabkan telur tidak kembali merekat satu sama lain. Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil FTIR yang menunjukkan terdapatnya senyawa khas kaolinit dalam cangkang telur. Selain itu hasil SEM menunjukkan berkurangnya tingkat kristalit dari kaolin hasil perlakuan akibat adanya interaksi antara kaolin dengan glukoprotein dalam perekat telur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: adhesif; kaolin; glukoprotein; alkali; CAS;
Subjects: Inorganic Chemistry
Biology
Biology > Biologist
Biochemistry
Biochemistry > Biochemical Genetics
Animals, Zoology, Wildlifes
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: putri putri putri
Date Deposited: 19 Oct 2018 06:38
Last Modified: 19 Oct 2018 06:38
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/15864

Actions (login required)

View Item View Item