Khoiriyah, Iva (2018) Bahasa jurnalistik di media Detikcom: Penelitian kualitatif tentang pemaknaan bahasa jurnalistik singkat, padat dan menarik. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (385kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (579kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
Abstract
Fenomena bahasa jurnalistik saat ini yang terkontaminasi dengan bahasa sosial media membuat khalayak menjustifikasi wartawan yang tidak beretika, serta tidak memperhatikan pedoman kaidah bahasa jurnalistik. Pasalnya beberapa media mendapat komentar negatif dari para netizen karena tulisan yang dimuat pada berita tidak mencerminkan profesionalisme seorang wartawan, hal ini bukan hanya menjatuhkan harga diri para wartawan namun juga citra lembaga atau media itu sendiri. Beberapa tulisan yang dianggap tidak mencerminkan bahasa jurnalistik seperti judul yang tidak berkaitan dengan isi berita, atau judul yang terlalu fulgar. Hal tersebut membuat khalayak kecewa dan akhirnya media hanya mengandalkan seberapa banyak yang melihat atau mengklik link berita tersebut. Objek penelitian ini adalah media online Detikcom biro Bandung, Detikcom dikenal sebagai media dengan reputasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman wartawan Detikcom biro Bandung terhadap bahasa jurnalistik secara mendalam, terlebih pada pemaknaan bahasa jurnalistik singkat, padat dan menarik. Ketiga poin bahasa jurnalistik tersebut dianggap penting pada penulisan berita di media online. Teori penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz. Menurutnya bahwa tugas fenomenologi adalah menghubungkan antara pengetahuan ilmiah dengan kehidupan sehari-hari dan pengalaman. Tindakan manusia dan segala peristiwa yang telah terjadi adalah sebuah realitas yang bermakna, artinya manusia dapat memberikan makna dari setiap fenomena yang ada. Schutz mengikuti pemikiran Husselr, yaitu: proses pemahaman kegiatan, pemberian makna terhadapnya, sehingga akan terefleksikan dalam tingkah laku. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam baik dengan pertanyaan secara terstruktur maupun pertanyaan umum atau terbuka, juga melalui observasi dan studi dokumentasi dari penelitian terdahulu, juga didapat dari berbagai sumber buku. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan memahami bahasa jurnalistik dengan baik. Semua informan mendefinisikan bahasa jurnalistik sebagai bahasa yang digunakan oleh para jurnalis dalam membuat karya jurnalistik. Begitu pun dengan pernyataan yang hampir sama mengenai pemaknaan bahasa jurnalistik singkat, padat dan menarik. Semua informan juga menyebutkan bahwa setiap media mempunyai karakteristik atau gaya bahasa sendiri, seperti halnya gaya bahasa pada media Detikcom yang lebih praktis dan mudah dipahami oleh pembaca.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahasa Jurnalistik; Wartawan Detikcom biro Bandung; Fenomenologi; |
Subjects: | Social Interaction, Interpersonal Relations > Media of Communication, Mass Media Biography, Obituary > Journalist and News Commentators Biography |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | Rasyida Rofiatun Nisa |
Date Deposited: | 25 Feb 2019 08:48 |
Last Modified: | 25 Feb 2019 08:48 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/19074 |
Actions (login required)
View Item |