Mutiara, Mira (2019) Inisiasi tunas Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dengan penambahan berbagai konsentrasi kinetin dan NAA secara in vitro. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (36kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (47kB) | Preview |
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Restricted to Registered users only Download (74kB) | Request a copy |
||
Text (BAB I)
4_BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (127kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (127kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) | Request a copy |
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada pengolahan makanan serta sebagai salah satu bahan untuk pembuatan jamu tradisional. Secara konvensional perbanyakan tanaman temulawak melalui sambungan, okulasi, pencangkokan dan stek namun bibit yang dihasilkan memiliki tingkat proliferasi yang rentan terkena penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi kinetin dan NAA terhadap inisiasi tunas serta untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi kinetin dan NAA terhadap inisiasi tunas temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb.) secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium RHIN Biotechnology, Jl. Sekarkadaton No 10, Tegalega, Kota Bandung dari bulan Januari sampai Juli 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktorial dan analisis deskriptif. Faktor pertama yaitu kinetin 0 mg L-1 (Kontrol), 3 mg L-1, 5 mg L-1 dan faktor kedua adalah NAA 0,5 mg L-1, 1 mg L-1 , 1,5 mg L-1 yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksplan memberikan respon terhadap pemberian NAA dan Kinetin dengan konsentrasi yang berbeda yaitu waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, waktu muncul akar, panjang akar, dan jumlah daun. Eksplan yang ditumbuhkan Konsentrasi kinetin terbaik yaitu kinetin 3 mg L-1 dan NAA 1 mg L-1.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | In Vitro; Kinetin; NAA; Temulawak; Tunas; |
Subjects: | Education > General Publications of Education Education, Research of Language, Related Topics of Language Farm, Farming > General Publications of Agriculture Farm, Farming > Education, Research, Related Topics of Agriculture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Pertanian/Agroteknologi |
Depositing User: | Mira Mutiara |
Date Deposited: | 30 Oct 2019 07:42 |
Last Modified: | 30 Oct 2019 07:42 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/25644 |
Actions (login required)
View Item |