Pengaruh dzikir al-asma al-husna terhadap ketenangan jiwa: Studi Penelitian pada Ibu-ibu Pengajian Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalafiah Al-Islamiyah Kp.Bendungan Telur Rt 01/Rw08 Desa Bojong Emas Kec.Solokan Jeruk Kab. Bandung

Trisakti, Regina Fitaloka (2017) Pengaruh dzikir al-asma al-husna terhadap ketenangan jiwa: Studi Penelitian pada Ibu-ibu Pengajian Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalafiah Al-Islamiyah Kp.Bendungan Telur Rt 01/Rw08 Desa Bojong Emas Kec.Solokan Jeruk Kab. Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (100kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (135kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (124kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (281kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (393kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) | Request a copy

Abstract

Manusia pada masa modern ini sangat erat sekali dengan persaingan hidup, munculnya sifat individualistis, egoistis dan materialistis dalam kalangan masyarakat dapat memicu munculnya stres dan depresi. Hal tersebut menimbulkan ketegangan emosi yang menuntut seseorang mencari ketenangan dalam hidupnya. Pada lembaga non formal sekarang banyak dilakukan kegiatan dzikir dengan tujuan supaya mendapatkan ketenangan jiwa dan dapat meningkatkan akhlak dalam kehidupan sehari hari. Fenomena Dzikir yang semakin semarak ini tentu saja memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat yang terkuasai oleh ilmu pengetahuan dan dampak modernisasi. Dzikir Asma’ul husna jika diteliti lebih lanjut, tidak hanya dijadikan suatu amalan dzikir yang dilakukan secara individu saja, tetapi sering dilakukan sebelum acara pengajian ibu-ibu dimulai, bahkan ada yang melakukan dzikir ini secara khusus atau berjama’ah. Namun masi sedikit sekali yang meneliti akan hal ini. Dzikir berasal dari kata dzakara yang berarti mengingat, mengisi atau menuangi, artinya bagi orang-orang yang berdzikir berarti mencoba mengisi dan menuangi pikiran dan hatinya dengan kata-kata suci. Sedangkan Asma’ul Husna ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya.. Hanna Djuhanna Bastaman mengungkapkan bahwa orang yang tenang jiwanya ditandai dengan adanya (1) sehat pikiran: mampu menyesuaikan diri, mampu mengembangkan potensi diri, memiliki kontrol diri (2) memiliki konsep diri yang sehat : adanya pengakuan diri, dan pengembangan diri (jujur). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Model regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji T. Koefisien regresi signifikan jika nilai signifikasi < 0,05 maka hipotesis diterima. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y). Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05, dll. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis (Ha) diterima dengan nilai t hitung= 3,150 dan nilai signifikasi 0,004 < 0,05, perhitungan koefisien determinasi = 26,2% menunjukan kontribusi dzikir asma’ul husna terhadap ketenangan jiwa dalam kategori sedang (cukup). Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, dan pihak pengajian dalam memberi dorongan jama’ah pengajian ibu-ibu untuk meningkatkan upaya melaksanakan dzikir dengan lebih baik lagi agar dapat diperoleh ketenangan jiwanya.

Actions (login required)

View Item