Irwansyah, Shindu (2020) Relasi Tarekat dan budaya populer : Analisis sosiologis keberagamaan pemuda Tarekat Qodiriyyah wa Naqsyaban diyyah Suryalaya. Doktoral thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (347kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (856kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada peran penting keberagamaan pemuda tarekat dalam ruang lingkup budaya popular saat ini. Pada kenyataannya, tarekat merupakan amalan khusus bagi lansia (40 tahun keatas). Namun, pada zaman modern ini banyak generasi muda yang ingin menjadi pengikut pemuda tarekat yang disebut dengan Tarekat Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah Suryalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keberagamaan, kontruksi, dan keberadaan pemuda sosial Tarekat Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah dalam bingkai budaya popular. Penelitian ini menggunakan analisa dekriptif kualitatif dan grand teori keberagamaan Glock dan Stark terkait religious belief, religious practice, religious feeling, religious knowledge, dan religious effect. Selain itu, teori sosial Peter L. Berger digunakan sebagai Middle Theory untuk Ekternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Kemudian dilanjutkan dengan Teori imajinasi populer Yasraf Amir Piliang untuk teori aplikasi berpikir popular, komunikasi popular, ritual popular, dan simbol popular. Hasil penelitian menunjukkan: (1) keberagamaan pemuda TQN dapat memenuhi kebutuhan spiritual dengan pengalaman keagamaan yaitu hadirnya sosok Mursyid menjadi alternatif ketenangan psikologis ditengah-tengah kegersangan spiritualitas dunia kontemporer, semangat persaudaraan, memenuhi kebutuhan sosial termasuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus kehilangan identitas diri, ekonomi, bahkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial budaya, tanpa harus merasa bahwa hal tersebut mendegradasi spiritualitas atau religiusitas yang mereka miliki; (2) Kontruksi sosial keberagamaan pemuda TQN dibentuk melalui Mursyid, hal ini diwadahi oleh GMPS, LDTQN, dan IBC, serta media digital; dan (3) Keberadaan pemuda TQN dalam budaya populer yaitu pemuda tetap memiliki identitasnya dan mendapatkan spiritualitas dalam menjalankan keberagamaanya tanpa harus terasing dari budaya kontemporer.
Item Type: | Thesis (Doktoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keberagamaan; Pemuda; TQN |
Subjects: | Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam |
Divisions: | Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Haris Maiza Putra |
Date Deposited: | 09 Mar 2021 02:51 |
Last Modified: | 09 Mar 2021 02:51 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/37575 |
Actions (login required)
View Item |