Dewi, Rizka Noermala (2020) Kemunduran seni Benjang Gulat di Ujungberung tahun 2007 – 2018. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (410kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (636kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (613kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (490kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) | Request a copy |
Abstract
Ujungberung merupakan suatu Kecamatan yang terletak di bagian timur Kota Bandung tepatnya terletak di kaki Gunung Manglayang yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kebanyakan masyarakat Kecamatan Ujungberung saat ini telah lupa akan budaya dan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Kebudayaan atau tradisi kesenian benjang merupakan salah satu kesenian yang sampai saat ini masih di laksanakan oleh segelintir masyarakat Ujungberung. Kesenian tradisional benjang lahir di latarbelakangi oleh pelarangan pemerintah Hindia Belanda mengenai semua jenis beladiri, sehubungan dengan lahirnya kelompok pemuda pergerakan yang menuntut kemerdekaan. Pada abad ke-20 seni tradisional benjang berubah fungsi menjadi seni yang dipertunjukan setelah panen yang sering disebut dengan dogongan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kemunduran kesenian benjang gulat di Kecamatan Ujungberung dari kurun waktu 2007-2018. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah-langkah penelitan yang digunakan dalam metode penelitian sejarah diantaranya: Heuristik (pengumpulan data), Kritik (memilah-milah sumber), Interpretasi (penafsiran), dan Historiografi (penulisan). Kesenian tradisional benjang memiliki tujuan sebagai ajang silaturahmi antar penduduk dan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah masa lampau. Dalam perkembangannya kesenian tradisional benjang ini mengalami berbagai masa transisi dari mulai pertunjukan, pemaknaan, dan tujuan dalam pelaksaan ataupun pertunjukan kesenian benjang itu. Pada kurun waktu lahirnya benjang abad 19, benjang ini merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah Hindia Belanda, dan pada saat itu benjangpun dilarang, akan tetapi seiring perkembangannya benjang berubah fungsi menjadi seni tradisional yang dipertunjukan. Seiring perkembangan zaman pada kurun waktu 2007-2018 kesenian ini mulai mengalami kemunduran dikarnakan masuknya budaya asing ke Indonesia khusus nya ke Kecamtan Ujungberung dan berdampak kepada kesenian tradisionl benjang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ujungberung; Senian Benjang Gulat; 2007-2018; |
Subjects: | Arts History of Southeast Asia > History of Indonesia |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Rizka Noermala Dewi |
Date Deposited: | 20 Apr 2021 07:43 |
Last Modified: | 20 Apr 2021 12:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/38863 |
Actions (login required)
View Item |