Hubungan kesejahteraan spiritual (Spiritual Well-Being) dengan tingkat kecemasan (Anxiety): Studi korelasi pada jamaah Maiyah usia dewasa awal

Hartini, Anggi Dewi (2021) Hubungan kesejahteraan spiritual (Spiritual Well-Being) dengan tingkat kecemasan (Anxiety): Studi korelasi pada jamaah Maiyah usia dewasa awal. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (237kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (284kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (330kB) | Preview
	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) | Request a copy
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) | Request a copy

Abstract

Semakin bertambah kedudukan fungsi dan peran manusia dewasa, semakin bertambah pula tanggungjawab yang dimiliki. Biasanya di usia puncak seperti ini sangat rentan terhadap adanya berbagai kemungkinan penyakit psikis maupun kejiwaan. Khususnya masalah kecemasan atau anxiety yang sering dialami oleh manusia dewasa. Keringnya nilai-nilai spiritualitas manusia modern saat ini, membuat manusia menjadi lebih rentan terhadap penyakit psikis maupun kejiwaan, sehingga banyaknya manusia yang dilanda kecemasan. Tetapi kurang memperhatikan dimensi spiritualitas yang memang perlu dilatih dan dikembangkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasaan, tingkat kesejahteraan spiritual serta untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan tingkat Kecemasan pada Jamaah Maiyah usia dewasa awal. Al-Ghazali mengartikan kesejahteraan spiritual sebagai suatu keadaan seorang bahagia secara ruhani atau batiniyah, adanya perasaan dekat dengan Tuhan atau keterhubungan dengan Tuhan dan sekitar sehingga segala sesuatu perkataan atau perbuatan selalu dilakukan dan dimaknainya dengan positif. Adapun Spielberger mengartikan kecemasan sebagai suatu reaksi emosional dan kompleks berupa perasaan tegang, ketakutan atau kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi sebagai suatu situasi yang mengancam dan membahayakan dimana hal tersebut dialami oleh seorang individu dalam suatu kondisi tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pendekatan korelasional. Teknik sampling menggunakan Non-Probability Sampling, jenis Purposive Sampling dengan beberapa pertimbangan tertentu. Dalam penelitian yang dilakukan adalah menggunakan data primer yaitu dengan membagikan kuesioner dalam skala Likert dengan jumlah sampel yaitu 100 responden dan data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah tingkat kecemasan Jamaah Maiyah usia dewasa awal sebesar 41% (dengan kategori rendah). Dan tingkat kesejahteraan spiritual pada jamaah Maiyah usia dewasa awal dikategorikan rendah sebesar 54%. Kemudian hasil hubungan variabel Kesejahteraan Spiritual dengan tingkat Kecemasan sebesar 17% lalu sisanya sebesar 83% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan tidak erat antara kesejahteraan spiritual dengan tingat kecemasan pada jamaah Maiyah usia dewasa awal. Kata Kunci : Kesejahteraan Spiritual, Kecemasan

Actions (login required)

View Item