Arlis, Nesya Zuba (2021) Perbandingan jenis daun kelor (Moringa oleifera) terhadap nilai gizi yoghurt untuk mengatasi gejala ringan malnutrisi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (137kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) | Request a copy |
Abstract
Perhatian berbagai pihak saat ini berpusat pada proses penanganan pandemi covid-19 mengakibatkan penanganan terhadap kasus malnutrisi menjadi terhambat. Yoghurt daun kelor dinilai tepat untuk dijadikan produk pangan fungsional untuk mengatasi persoalan malnutrisi karena nilai gizi yang tinggi pada masing masing bahan. Daun kelor segar dan serbuk daun kelor memiliki kadar nutrisi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penambahan daun kelor segar, serbuk daun kelor, dan kontrol terhadap perubahan kandungan gizi, pH yoghurt, dan tingkat kesukaan panelis. Untuk mengetahui kadar nutrisi dilakukan uji proksimat meliputi uji kadar air, abu, lemak, protein, dan pengukuran pH, selanjutnya dilakukan uji organoleptik dengan metode uji tingkat kesukaan meliputi uji aroma, warna, tekstur, dan rasa. Hasil analisa uji proksimat menunjukkan tidak adanya perbedaan pengaruh antara seluruh perlakuan dan kontrol terhadap perubahan kandungan gizi yoghurt. Dimana yoghurt dengan penambahan serbuk daun kelor memiliki rata – rata kadar abu 1,2015%, protein 8,29065%, lemak 0,59095%, dan karbohidrat 12,4757% yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yoghurt yang ditambahkan daun kelor segar yang memiliki rata – rata kadar abu 1,1688%, protein 8,21865%, lemak 0,4513%, dan karbohidrat 11,3535%. Hasil pengukuran pH menunjukkan adanya perbedaan pengaruh antara seluruh perlakuan dan kontrol terhadap perubahan pH yoghurt. pH yoghurt dengan penambahan daun kelor segar 3,635 sedangkan pH yoghurt dengan penambahan serbuk daun kelor 3,6325, lebih rendah dibandingkan dengan pH yoghurt kontrol yakni 3,5775. Hasil uji tingkat kesukaan menunjukkan adanya perbedaan pengaruh antara seluruh perlakuan dan kontrol terhadap tingkat kesukaan yoghurt. Dimana yoghurt kontrol mendapat skor uji tingkat kesukaan aroma (2,55), warna (3,2), dan rasa (3,1) tertinggi, dengan kriteria aroma asam, warna putih kekuningan, dan rasa manis sedikit asam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Covid-19; malnutrisi; nutrisi; kelor; yoghurt; proksimat |
Subjects: | Biology Biology > Education, Research, Related Topics of Biology Microorganisms Baverege Technology > Other Beverages |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Nesya Zuba Arlis |
Date Deposited: | 10 Feb 2022 06:20 |
Last Modified: | 10 Feb 2022 06:20 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/48848 |
Actions (login required)
View Item |