Choirunnisa, Choirunnisa (2021) Keanekaragaman jamur makroskopis di kawasan Cagar Alam Gunung Burangrang Kabupaten Subang Jawa Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (44kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) | Request a copy |
Abstract
Jamur makroskopis merupakan organisme eukariotik yang memiliki peranan penting bagi keseimbangan dan kelestarian alam. Kawasan Cagar Alam Gunung Burangrang memiliki kondisi lingkungan yang sangat mendukung bagi pertumbuhan jamur, namun masih sedikit sekali informasi mengenai keberadaan jamur makroskopis baik dari jenis maupun jumlah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jamur makroskopis yang ditemukan di Cagar Alam Gunung Burangrang, mengetahui karakteristik morfologi jamur makroskopis, dan faktor abiotik yang mempengaruhi persebaran jamur makroskopis di Cagar Alam Gunung Burangrang. Pengamatan dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2021 menggunakan line transek dengan pembuatan empat plot besar berukuran 10 x 100 m2 dengan jumlah masing-masing transek terdapat 10 buah sub-plot berukuran 10 x 10 m2 dengan mencatat kondisi lingkungan, dokumentasi dan pengawetan jamur. Sampel diambil dengan metode purposive area sampling dan data data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Identifikasi jamur dilakukan berdasarkan karakter morfologi yaitu tudung (cap), warna, dan tangkai (stipe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 80 jenis jamur dari 25 famili diantaranya yaitu Polyporaceae, Marasmiaceae, Mycenaceae, Lecanoraceae, Nectriaceae, Nidulariaceae, Tremellaceae, Stereaceae, Peniophoraceae, Agaricaceae, Cortinariaceae, Amanitaceae, Pluteaceae, Physalacriaceae, Psathyrellaceae, Geastraceae, Auriculariaceae, Ganodermataceae, Xylariaceae, Hymenochaetaceae, Corticiaceae, Russulaceae, Helotiaceae, Strophariaceae dan Lyophyllaceae. Indeks keanekaragaman jamur makroskopis di Cagar Alam Gunung Burangrang yaitu 2,81 H’, ini menunjukkan bahwa kondisi keanekaragamannya tergolong sedang. Jamur paling banyak ditemukan di kayu lapuk pada ketinggian 1200-1400 mdpl. Jamur biasa hidup pada suhu 25°C dengan kelembaban 88,6% dan pH tanah 6-6,4. Kata kunci: faktor abiotik, Gunung Burangrang, jamur makroskopis, keanekaragaman, Subang
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | faktor abiotik; Gunung Burangrang; jamur makroskopis; keanekaragaman; |
Subjects: | Ecology Microorganisms Microorganisms > Fungi, Eumycophyta |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Choirunnisa Choirunnisa |
Date Deposited: | 07 Mar 2022 01:46 |
Last Modified: | 07 Mar 2022 01:46 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/49418 |
Actions (login required)
View Item |