Perkembangan kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 1980-2016

Asyari, Ibnu Hisyam (2018) Perkembangan kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 1980-2016. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (70kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (98kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (47kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (240kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) | Request a copy

Abstract

Kesenian Rudat merupakan kesenian tradisional buhun khas jawa Barat bernafaskan Islam perpaduan antara tiga unsur seni yakni seni musik (Sya’ir sholawat), seni tari, dan seni bela diri (pencak silat) yang muncul sekitar abad ke-16. Seiring berjalannya waktu kesenian ini semakin berkembang dan beralih fungsi tidak hanya sebagai media dakwah saja tetapi berkembang sebagai media hiburan dan tersebar ke seluruh pelosok Jawa Barat sala-satunya daerah Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar tahun 1980 beberapa Sanggar kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya berupaya mengembalikan kembali kejayaan dari kesenian ini. Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana gambaran umum tentang kesenian Rudat?. Kedua, Bagaimana perkembangan kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1980-2016? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tentang kesenian Rudat serta untuk mengetahui perkembangan kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1980-2016. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu metode penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa: Kesenian Rudat merupakan kesenian tradisional yang muncul dan berkembang di daerah Banten oleh Sunan Gunung Djati sekitar abad Ke-16. Merupakan perpaduan antara seni tari, lantunan sholawat dan pencak silat. Lantunan sholawat diambil dari kitab barzanji yang ditujukan untuk memuji Alloh SWT dan Rosululloh SAW. Dengan pola permainannya diiringi waditra (Alat musik) berupa terebang berbagai ukuran. Dahulu digunakan sebagai media dakwah islam dan disebar luaskan kepada masyarakat melalui pesantren-pesantren. Seiring berkembangnya zaman fungsi pertunjukan Rudat ini tidak hanya sebagai dakwah keagaamaan, tetapi juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Masuk dan berkembang di daerah Tasikmalaya dibawa oleh Syeikh Tubagus Anggariji seorang murid Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan yang berasal dari Banten sekitar tahun 1697 Masehi. Dilanjutkan oleh para abdi Dalem, ada Dalem Anggadipa, kemudian Dalem Patih, dan seterusnya sampai kepada pembina sekarang. Kesenian Rudat ini sempat mengalami vacuum dan kembali mencuat sekitar tahun 1980 oleh para pengurus sanggar seni Sanghyang Putra, seterusnya mengalami kemajuan pada tahun 2007 sampai sekarang dengan inovasi-inovasi dan kolaborasi kesenian Rudat ini dengan perkembangan zaman, hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian kesenian Rudat di Kabupaten Tasikmalaya.

Actions (login required)

View Item