Naufal, Muhammad (2022) Fenomena anak muda nongkrong di angkringan: Penelitian di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (158kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena anak muda yang selalu berkumpul serta berinteraksi di tempat tertentu merupakan hal yang seringkali terjadi di tengah masyarakat. Peneliti menganggap fenomena ini menarik, karena sesuai observasi, anak muda seringkali nongkrong di angkringan dan angkringan memiliki unsur nilai tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna nongkrong di angkringan, perilaku anak muda ketika nongkrong di angkringan, dan penyebab anak muda memilih nongkrong di angkringan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tindakan sosial dari Max Weber. Teori ini menjelaskan bahwa tindakan adalah suatu makna yang subjektif kepada perilaku yang terbuka dan tertutup yang sifatnya subjektif dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard. Teori tersebut menjelaskan bahwa konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat tidak lagi mementingkaan kegunaan dari suatu produk, melainkan citra atau pesan yang disampaikan atau melekat pada barang dan jasa itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data primer terdiri dari anak muda Desa Sumberjaya sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan nongkrong di angkringan bermakna sebagai ajang untuk bersosialisasi, bertukar pikiran, informasi, cerita, mencurahkan isi hati, menyelesaikan masalah, sumber penghasilan pedagang, dan dapat berpotensi menjadi tempat wisata. Perilaku anak muda ketika nongkrong di angkringan di antaranya, menyantap makanan yang disajikan, memesan minuman, mengobrol, bermain musik, berswafoto, dan sebagainya. Topik obrolan yang paling sering dibicarakan ketika di angkringan sangat beragam. Anak muda seringkali menghabiskan waktu berjam-jam untuk nongkrong di angkringan, bahkan bisa sampai dini. Manfaat yang didapatkan dari nongkrong di angkringan, di antaranya dapat bertukar informasi, menambah relasi, mempererat hubungan pertemanan, memunculkan ide, dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang baru, meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, dan mengurangi pengangguran Penyebab anak muda memilih nongkrong di angkringan di antaranya yaitu, karena suasananya yang santai dan nyaman, harga menu di angkringan murah dan terjangkau bagi anak muda, angkringan kini mudah ditemukan di mana-mana, serta sebagai alternatif pengganti kafe, restoran, dan makanan cepat saji.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anak Muda; Nongkrong; Angkringan |
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Muhammad Naufal |
Date Deposited: | 09 Sep 2022 06:36 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 06:36 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/56264 |
Actions (login required)
View Item |