Hubungan Storm (Badai Geomagnet) dengan Substorm (Badai Aaurora) dilihat dari indeks Dst dan indeks AE

Oktapiani, Hera (2022) Hubungan Storm (Badai Geomagnet) dengan Substorm (Badai Aaurora) dilihat dari indeks Dst dan indeks AE. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (294kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (668kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (259kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (267kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (291kB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan teknologi sangatlah rentan terhadap gangguan dari cuaca antariksa. Cuaca antariksa yang memberikan dampak paling besar terhadap gangguan ini adalah badai geomagnetik atau badai matahari. Arus cincin yang menjadi penyebab terjadinya badai magnet berasal dari partikel bermuatan yang bergerak dan terjebak di daerah lintang-tengah dan lintang-rendah. Untuk mengetahui kuatnya badai magnet yang terjadi dapat menggunakan indek Dst (nT) (disturbance storm time). Sedangkan indeks AE (nT) dapat digunakan sebagai pengukuran Elektrojet aurora. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mendownload data indeks Dst dan indeks AE dari web https://wdc.kugi.kyoto-u.ac.jp/index.html , pada rentang waktu tahun 1980 sampai dengan tahun 2017. Sedangkan metode pengolahan data menggunakan bahasa pemrograman python, dengan melakukan analisis statistik korelasi (product moment pearson). Analisis dilakukan dengan membandingkan data indeks AE (nT) dan indeks Dst (nT), dengan variasi yang berbeda-beda. Variasi pertama adalah Analisis Korelasi Index AE (nT) dan Indeks Dst (nT) dengan hasil bahwa adanya hubungan lemah antara keduanya yang ditunjukan dengan nilai korelasinya sebesar 0,38, pada analisis yang pertama dilakukan tiga variasi yang berbeda sehingga didapatkan nilai korelasi yang cukup kuat yaitu pada saat fase awal badai dengan nilai korelasi sebesar 0,61. Kedua analisis hubungan durasi dengan kekuatan badai magnet dan kekuatan substorm, dengan hasil keterkaitan antara lama badai hanya berpengaruh terhadap kuat badai dengan nilai korelasinya sebesar 0,51 namun tidak dengan kuat substormnya yang hanya memiliki nilai korelasi sebesar 0.14. ketiga analisis hubungan indeks AE (nT) dengan indeks Dst (nT) berdasarkan jenis badai dengan hasil bahwa badai berulang memiliki keterkaitan lebih kuat dibandingkan badai tunggal dengan nilai badai berulang sebesar 0,50 dan 0,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara jelas antara kedua indeks tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Indeks Dst; Indeks AE; Badai Geomagnetik; Badai Aurora Arus Cincin; Badai Matahari; CME; Solar Wind; Analisis Statistik Korelasi;
Subjects: Specific Celestial Bodies
Physics
Light, Infrared and Ultraviolet Phenomena
Electricity
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Fisika
Depositing User: Hera Oktapiani
Date Deposited: 13 Feb 2023 02:55
Last Modified: 13 Feb 2023 02:55
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/64439

Actions (login required)

View Item View Item