Pemanfaatan Serbuk Kayu sebagai proses awal produksi Glukosa

Nuraeni, Ani (2023) Pemanfaatan Serbuk Kayu sebagai proses awal produksi Glukosa. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati.

[img]
Preview
Text (1_cover)
1_cover.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text (2_abstrak)
2_abstrak.pdf

Download (48kB) | Preview
[img]
Preview
Text (3_daftar isi)
3_daftar isi.pdf

Download (53kB) | Preview
[img]
Preview
Text (4_bab1)
4_bab1.pdf

Download (128kB) | Preview
[img] Text (5_bab2)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB) | Request a copy
[img] Text (6_bab3)
6_bab3.docx.pdf
Restricted to Registered users only

Download (128kB) | Request a copy
[img] Text (7_bab4)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB) | Request a copy
[img] Text (8_bab5)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB) | Request a copy
[img] Text (9_daftar pustaka)
9_daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (57kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan negara yang dijuluki sebagai paru-paru dunia. Hal tersebut karena Negara Indonesia memiliki hutan yang sangat luas serta terdapat berbagai flora didalamnya. Di hutan Indonesia tumbuh beragam kayu-kayuan yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Kayu bangunan dapat menghasilkan limbah berupa serbuk kayu. Serbuk kayu ini dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemanfaatan terhadap serbuk kayu, salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai glukosa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar glukosa dengan konsentrasi katalis yang optimum. Proses pembuatan glukosa dari serbuk kayu meliputi, penghilangan zat ekstraktif, delignifikasi dan hidrolisis menggunakan katalisis asam sulfat. Untuk uji kualitatif digunaan instrumen FTIR yang bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi glukosa dan uji kuantitatifnya menggunakan metode luff schoorl. Kadar ekstraktif yang diperoleh sebesar 8% dan kadar lignin yang diperoleh sebesar 33%. Hasil karakterisasi FTIR menunjukan adanya gugus fungsi glukosa yaitu gugus alkohol dan aldehid. Kadar glukosa yang dikatalisis dengan variasi konsentrasi H2SO4 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% diperoleh kadar glukosa secara berurutan sebesar 13, 568%, 18, 232 %, 8,945 %, 4,204 %, dan 3,970 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: delignifikasi; FTIR; hidrolisis; luff schoorl; zat ekstraktif;
Subjects: Biochemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Ani Nuraeni
Date Deposited: 19 May 2023 06:49
Last Modified: 19 May 2023 06:49
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/68108

Actions (login required)

View Item View Item