Hidayatullah, Hilmi (2023) Postmodernisme sebagai implikasi kapitalisme lanjut : Studi analisis pemikiran Fredric Jameson. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (294kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengelaborasi pemikiran Fredric Jameson mengenai postmodernisme. Fredric Jameson adalah seorang filsuf dan kritikus sastra yang berposisi sebagai marxis dan memiliki fokus kajian dalam wilayah postmodernisme. Jameson menekankan bahwa postmodernisme adalah implikasi dari kapitalisme lanjut. Sehingga ada dua hal penting yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya; Pertama, bagaimana latar belakang munculnya postmodernisme? Kedua, bagaimana postmodernisme sebagai implikasi kapitalisme lanjut menurut Fredric Jameson. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sehingga dalam hal ini, peneliti berfokus untuk mendeksripsikan pemikiran Fredric Jameson terkait postmodernisme sebagai implikasi kapitalisme lanjut. Adapun sumber primer dalam penelitian ini adalah karya monumental dari Jameson, yakni “Postmoderism, or The Cultural Logic of Late Capitalism”. Buku tersebut menjelaskan secara menyeluruh pandangan Jameson terhadap postmodernisme. Sedangkan, sumber sekunder penelitian ini berasal dari beberapa buku, artikel jurnal dan skripsi, yang mengulas pemikiran Jameson mengenai postmodernisme. Adapun hasil penelitian ini antara lain; pertama, kapitalisme sebagai sistem ekonomi pada dasarnya melewati tiga fase, yaitu kapitalisme klasik, monopolis dan multinasional atau lanjut. Kedua, Jameson menganalisis postmodernisme dalam konteks kebudayaan. Ia melihat perbedaan antara kebudayaan dalam konteks modernisme dan postmodernisme. Dalam hal ini, modernisme identik dengan nilai-nilai subjektivitas dan elitisme. Sebagaimana dalam novel Whyndam Lewis dengan judul ‘Tarr’ yang memunculkan ‘fable aggression’. Sementara itu, menurut Jameson kebudayaan dalam konteks postmodern ditandai oleh budaya pastiche, dan schizoprenia, yang pada akhirnya menciptakan depthlessness. Budaya Pastiche dan Schizo dalam konteks postmodernisme telah mengacak-acak sejarah ‘kanibalisasi’ yang tertuang dalam film nostalgia, karya seni, sastra, dan musik. Selain itu, kapitalisme lanjut menciptakan depthlessness (kedangkalan) dalam konteks kebudayaan postmodern. Karena menjadikan kebudayaan sebagai komoditas yang bersifat komersial (untuk dikonsumsi secara massal). Temuan dalam penelitian ini, Jameson tidak menolak kebudayaan dalam konteks modernisme dan justru lebih mengkritik postmodernisme sebagai budaya dominan yang mengikuti logika atau keinginan pasar. Jameson terinspirasi oleh Adorno dalam menangkal kapitalisme lanjut, yakni dengan seni ‘championed’ yang bersifat revolusioner dan sukar dipahami untuk menentang budaya postmodern yang dangkal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kapitalisme Lanjut; Moderenisme; Postmoderenisme |
Subjects: | Theory of Philosophy Culture and Institutions |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Filsafat Agama |
Depositing User: | Hilmi Hidayatullah |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 08:27 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 08:27 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/76080 |
Actions (login required)
View Item |