Hubungan antara kemampuan interaksi sosial dengan kecerdasan emosional Anak Usia Dini : Penelitian kuantitatif di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung

Eliyana, Annisa (2020) Hubungan antara kemampuan interaksi sosial dengan kecerdasan emosional Anak Usia Dini : Penelitian kuantitatif di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung. Sarjana thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (cover) 1_cover.pdf Download (52kB) | Preview
Preview	Text (abstrak) 2_abstrak.pdf Download (132kB) | Preview
Preview	Text (daftar isi) 3_daftar isi.pdf Download (105kB) | Preview
Preview	Text (bab 1) 4_bab 1.pdf Download (256kB) | Preview
	Text (bab 2) 5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) | Request a copy
	Text (bab 3) 6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) | Request a copy
	Text (bab 4) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) | Request a copy
	Text (bab 5) 8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) | Request a copy
	Text (daftar pustaka) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (52kB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan hasil observasi awal di Kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung ditemukan kesenjangan antara tingginya kemampuan interaksi sosial dengan rendahnya kecerdasan emosional. Hal ini terlihat bahwa kemampuan interaksi sosial anak sudah tidak canggung lagi bercakap-cakap dengan teman sebaya dan juga guru. Namun berbeda halnya dengan kecerdasan emosional anak terlihat dari cara anak mengatasi masalah yang selalu disertai dengan pertengkaran, permusuhan, dan egois. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Kemampuan Interaksi Sosial Anak Usia Dini di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung 2) Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung; dan 3) Hubungan antara Kemampuan Interaksi Sosial Anak dengan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika seorang anak memiliki interaksi sosial yang baik maka anak cenderung memiliki kecerdasan emosi yang baik pula. Interaksi sosial anak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan emosional karena kecerdasan emosional membuat anak mampu merasakan, memahami, menghargai orang lain dan secara selektif menerapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi untuk memahami dan menghargai ketika melakukan interaksi sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling karena seluruh anggota populasi yaitu kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung dengan jumlah 20 anak ditetapkan sebagai responden. Tenik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial anak diperoleh nilai rata-rata sebesar 68. Angka tersebut berada pada interval 60-69 dengan kategori cukup. Sedangkan kecerdasan emosional anak diperoleh nilai rata-rata sebesar 74. Angka tersebut berada pada interval 70-79 dengan kategori baik. Hubungan antara kemampuan interaksi sosial dengan kecerdasan emosional anak diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,47. Angka koefisien korelasi ini termasuk pada kategori cukup kuat/sedang karena berada pada interval 0,400-0,599. Hasil uji signifikan diperoleh harga thitung = 2,265 > ttabel 2,101, artinya Ho (hipotesis nol) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan kata lain kemampuan interaksi sosial memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kecerdasan emosional anak di Kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung. Adapun kontribusi kemampuan interaksi sosial terhadap kecerdasan emosional sebesar 22,09%. Hal ini menunjukkan terdapat 77,91% faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak di kelompok B RA Al-Wafi Panyileukan Bandung.

Actions (login required)

View Item