Pesan moral foto Jurnalistik : Analisis semiotika Foto Cerita karya Thoudy Badai Rifanbillah pada Harian Umum Republika

Ramadan, Ramadan (2023) Pesan moral foto Jurnalistik : Analisis semiotika Foto Cerita karya Thoudy Badai Rifanbillah pada Harian Umum Republika. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (382kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (550kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (550kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
4_bab1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (761kB)
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (882kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (394kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (512kB)

Abstract

Fotografi menghentikan waktu, merekam sebuah momen dan memberi khalayak gambaran nyata bagaimana sejarah divisualisasikan. Dalam media massa, fotografi yang diperlukan dengan sifat dasar yang dokumentatif diilhami dengan istilah foto jurnalistik. Tak jarang, foto dalam media massa tidak terlalu diperhatikan, hanya dilihat singkat begitu saja. Saat ini tak sedikit terjadi banalisasi media terhadap pembaca, hal tersebut dilatarbelakangi oleh pembaca yang kurang mampu menyaring pesan-pesan yang disampaikan media massa. Masalah tersebut melatar belakangi penelitian untuk melakukan analisis semiotika terhadap tanda-tanda visual dalam suatu foto, bertujuan untuk membuka pesan-pesan yang tak tersampaikan fotografer, salah satunya adalah pesan moral. Skripsi ini membahas tentang foto cerita karya Thoudy Badai yang dimuat dalam Harian Umum Republika. Pada pembahasan terkait mengenai proses awal perumusan hingga evaluasi. Maka dari itu, dalam skripsi ini peneliti memiliki fokus yaitu apa pesan moral yang terkandung dalam karya-karya foto cerita Thoudy Badai Rifanbillah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Pengumpulan data dilakukan dengan cara riset kepustakaan, mengamati foto cerita dan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait. Analisis data dilakukan dengan mengoleksi seluruh data yang diperlukan, mengkualifikasi data yang disesuaikan dengan teori triangle of meaning yang terdiri dari sign, object dan interpretant. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda, akan tetapi inti dari semiotika adalah penafsiran. Sebaik apapun sebuah tanda, bukanlah semiotika jika tanda tersebut tidak bisa dimaknai. Teori triangle of meaning mampu mengemukakan tanda-tanda visual dalam foto menjadi suatu yang dapat dimaknai sebagai pesan, seperti warna, komposisi, efek pemilihan lensa dan gesture objek yang terpotret, bahkan tanda juga bisa ditafsirkan pada sesuatu yang bersifat luas di luar tanda itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lewat foto dan pesan yang terkandung di dalam foto cerita yang dibuat, Thoudy berusaha untuk menyadarkan masyarakat bahwa di sekeliling kita ada masyarakat yang terpinggirkan. Hal ini penting bukan hanya bagi kita masyarakat yang normal, tapi juga orang-orang terpinggirkan. Foto tersebut menjadi corong komunikasi mereka yang menyuarakan apa yang mereka rasakan dan masalah apa yang mereka hadapi dalam sehari-hari, juga perjuangan mereka.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Semiotika; analisis Charles S. Peirce; Foto Cerita; Pesan Moral;
Subjects: Journalism and Newspapers in Indonesia
Philosopy and Theory > Semiotics
Photographs
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik
Depositing User: Ramadan Ramadan
Date Deposited: 07 Nov 2023 03:06
Last Modified: 07 Nov 2023 03:06
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81696

Actions (login required)

View Item View Item