Meilani, Dyna (2024) Tabarruj dalam Al-Qur'an: Studi komparatif tafsir Al-Munir dan tafsir Al-Qurthubi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (327kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) |
Abstract
Budaya mempercantik diri telah menjadi akar dalam kehidupan wanita. Pada zaman modern ini, berbagai usaha mempercantik diri dilakukan. Mempercantik diri dalam Islam dikenal dengan istilah tabarruj. Dalam hal adab dan etika berpakaian, Islam menetapkan aturan tertentu, terutama untuk wanita. Konsep dan aturan tentang tabarruj dikenalkan dalam Al-Qur’an melalui beberapa ayat. Penelitian ini mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan tabarruj atau aturan berhias bagi perempuan berdasarkan pandangan Wahbah Zuhaili dan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari tabarruj yang terdapat dalam al-Qur’an dengan menganalisis persamaan serta perbedaan dari kedua tafsir tersebut. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan komparatif atau muqarran yang menitikberatkan pada teknik library research atau studi pustaka. Sumber utama yang digunakan adalah Al-Qur’an serta dua tafsir yang menjadi rujukan yaitu Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Qurthubi. Disertai dengan sumber sekunder seperti skripsi, artikel, buku, dan sumber lain yang relevan dengan topik penelitian. Analisis terhadap sumber-sumber tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna tabarruj berdasarkan penafsiran Wahbah Zuhaili dan Imam Al-Qurthubi adalah: Keduanya sama-sama mendefinisikan tabarruj dengan memperlihatkan sesuatu yang seharusnya ditutupi. Namun pada penjabaran sifat-sifatnya Imam Al-Qurthubi menjelaskan sifat tersebut lebih luas dari pada Wahbah Zuhaili yakni perempuan yang bebas berjalan di luar rumah yang disekitarnya banyak kaum pria, perempuan yang berjalan berlenggak-lenggok, lemah gemulai, genit, cara berbicara seorang wanita kepada orang yang bukan muhrimnya, mengangkat kunciran rambut ke tengah-tengah kepala juga termasuk kedalam sifat-sifat tabarruj.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tabarruj; Mempercantik diri; Wahbah Zuhaili; Al-Qurthubi |
Subjects: | Islam Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Social Welfare, Problems and Services > Problems and Services to Women |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Dyna Meilani |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 02:36 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 02:36 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/89982 |
Actions (login required)
View Item |