Khoer, Fatihah Bani Shafa (2024) Perkembangan syair-syair rumpaka Cireundeu antara tahun 2002-2010. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (40kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (342kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (60kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia terdiri dari berbagai suku, termasuk suku Sunda yang mayoritas tinggal di Jawa Barat atau Tatar Sunda. Secara budaya, orang Sunda adalah kelompok yang dibesarkan dalam lingkungan sosial budaya Sunda, menghayati serta menggunakan norma dan nilai-nilai budaya Sunda. Sunda kaya akan kebudayaan dan karya sastra. Salah satu komunitas yang masih melestarikan kebudayaan dan sastra Sunda dalam kehidupan sehari-hari adalah masyarakat Kampung Adat Cireundeu, yang mempertahankan warisan budaya dari nenek moyang mereka. Salah satu kebudayaan Sunda yang masih dilestarikan adalah rumpaka. Rumpaka atau lirik sangat penting dalam seni kawih, karena tanpa rumpaka, sebuah lagu Sunda tidak bisa disebut kawih meskipun musik dan instrumentasinya bagus. Berdasarkan persoalan yang telah disebutkan, penelitian ini dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana gambaran umum Kampung Adat Cireundeu?. Kedua, bagaimana perkembangan syair-syair rumpaka Cireundeu antara tahun 2002-2010?. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran umum Kampung Adat Cireundeu, dan perkembangan syair-syair rumpaka Cireundeu antara tahun 2002-2010. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode ini terdapat 4 langkah yang harus dilakukan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan dekat Kecamatan Batujajar. Kampung Adat Cireundeu dikenal dengan budaya khasnya, terutama rumpaka, seni yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh warganya. Rumpaka adalah sastra Sunda yang kaya akan nilai tradisional dan filosofi hidup. Rumpaka Cireundeu mengalami dua periode berbeda. Sekitar tahun 2000, rumpaka berfokus pada tema ketuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan sebagai respons terhadap stigma terhadap penganut Sunda Wiwitan tahun 1964, tergambar dalam syair seperti Papatet, Mupu Kembang, Papatet Ratu, Raja Mantri, dan Rajah. Filosofi dari rumpaka menekankan terhadap ketuhanan, dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan dalam kepercayaan Sunda Wiwitan. Kedua, syair seperti "Jung nangtung wawuh ka kujur, Ajeg tenget ka pangadeg" menggarisbawahi pentingnya mengenal diri untuk menghargai Sang Pencipta. Pada periode kedua, sekitar tahun 2010, rumpaka mencerminkan tragedi tumpukan sampah di TPA Leuwigajah, dengan pesan pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah, seperti dalam rumpaka Sunda Rancage, Cireundeu, dan Cireundeu Mekar. Kedua periode ini mencerminkan evolusi sosial, budaya, dan ketahanan masyarakat Kampung Cireundeu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rumpaka; Cireundeu; Kebudayaan; Kesenian; Kampung Adat; Perkembangan |
Subjects: | Customs of Life Cycle and Domestic Life Applied Linguistics > Translating and Interpreting Arts Critical Appraisal of More Than Two Literatures |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Fatihah Bani Shafa Khoer |
Date Deposited: | 05 Jul 2024 04:38 |
Last Modified: | 05 Jul 2024 04:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/90072 |
Actions (login required)
View Item |