Implementasi program Pendidikan Taklif di Sekolah Inklusi sebagai model penguatan karakter religius: Studi kasus di SMP Hikmah Teladan Bandung

Tamim, Ahmad (2024) Implementasi program Pendidikan Taklif di Sekolah Inklusi sebagai model penguatan karakter religius: Studi kasus di SMP Hikmah Teladan Bandung. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (229kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (172kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (467kB) | Preview
	Text (BAB III) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (619kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena maraknya perilaku demoralisasi yang terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan salah satunya adanya kesenjangan antara pertumbuhan fisik (baligh) dan kedewasaan mental (aqil). Oleh karena itu, sekolah bersama orang tua berperan penting untuk memfasilitasi anak menuju derajat taklif, yaitu fase dewasa aqil-baligh. Berangkat dari fenomena tersebut, SMP Hikmah Teladan Bandung dalam upaya mengantarkan anak menuju derajat taklif, menerapkan program khusus sekolah yaitu program pendidikan taklif sebagai model penguatan karakter religius. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program pendidikan taklif sebagai model penguatan karakter religius di sekolah inklusi SMP Hikmah Teladan Badung. Penelitian ini didasarkan pada teori pendidikan karakter dari Thomas Lickona, dan teori pendidikan Aqil Baligh dari Adriano Rusfi. Pembentukan karakter menurut Thomas Lickona terdiri dari tiga komponen yaitu, moral knowing, moral feeling dan moral action. Sedangkan Adriano Rusfi dalam bukunya Pendidikan Aqil Baligh mengungkapkan bahwa aqil berbicara tentang kematangan, kemandirian, tanggung jawab, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan untuk berfikir dan menalar. Aqil adalah produk yang dipengaruhi oleh pendidikan, sehingga pendidikan yang terbengkalai menyebabkan pencapaian aqil yang terbengkalai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus tunggal. Teknik dan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi, yaitu, observasi, wawancara semi terstruktur, dan proses pemeriksaan dokumen. Wawancara dilakukan kepada 6 (enam) orang yang terlibat di SMP Hikmah Teladan dengan menggunakan metode purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program pendidikan taklif di SMP Hikmah Teladan berjalan efektif, diawali dengan kegiatan lokakarya sebagai bentuk perencanaan. Program ini menggabungkan pembelajaran kelas taklif reguler dan kegiatan berbasis program, yang dapat memberikan penguatan pada nilai-nilai karakter religius siswa. Sedangkan Evaluasi program dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya penguatan karakter religius dan pendampingan kepada siswa agar mereka dapat mencapai kematangan fisik (baligh) dan kedewasaan mental (aqil) secara optimal. Sehingga pada akhirnya dapat mengatasi maraknya perilaku demoralisasi di kalangan remaja. Oleh karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal perlu merancang sebuah program untuk mempersiapkan anak dalam rangka menghadapi fase usia taklif yaitu fase dewasa aqil-baligh. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan antara datangnya fase baligh (fisik), dan kematangan dalam berpikir (aqil), sehingga keduanya berkembang secara bersamaan.

Actions (login required)

View Item