Relevansi teks Goenawan Mohamad dalam membangkitkan emansipasi politik pasca pemilu 2024: Analisis wacana kritis atas demokrasi dan kekecewaan

Nurhakiki, Muhamad Ilham (2024) Relevansi teks Goenawan Mohamad dalam membangkitkan emansipasi politik pasca pemilu 2024: Analisis wacana kritis atas demokrasi dan kekecewaan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (156kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (370kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (377kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (681kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (85kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (263kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia sedang mengalami regresi Demokrasi yang cukup parah. Demokrasi dibuat buruk oleh para elite partai politik yang justru dipilih lewat mekanisme pemilihan umum. Demokrasi mengalami kebuntuannya sendiri tatkala dihadapkan dengan sikap arogansi kekuasaan para elite politik. Segala macam perbuatan nir etik seolah-olah legitimasi dari hukum yang mereka sepakati. Karena itulah, Goenawan Mohamad menuliskan kekecewaannya itu dalam teks Demokrasi dan Kekecewaan. Meskipun teks itu ditulisnya pada 2008 silam, dalam menghadapi Pilkada 2008 dan Pemilu 2009, teks iitu tetap relevan untuk kita renungkan dalam koteks kekinian pasca pemilu 2024. Efek destruktif yang diciptakan elite politik terasa dalam sistem politik kita. Kaitannya dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bangkitnya emansipasi politik rakyat pasca pemilu 2024 sebagai bentuk perlawanan terhadap arogansi elite partai politik, termasuk Presiden Joko Widodo sendiri. Dalam menganalisis teks Demokrasi dan Kekecewaan, penulis menggunakan metodologi Analisis Wacana Kritis (AWK) model Norman Fairclough yang bersifat kualitatif. AWK ini berfokus pada tiga dimensi utama, yakni teks, praktek diskursus/intertekstualitas, dan praksis sosial-politik. Hasil penelitian ini, dengan menggunaka menggunakan teori la politique dari Jacques Ranciѐre sebagai pisau analisis dalam melihat fenomena, menyatakan bahwa terdapat relevansi antara teks Demokrasi dan Kekecewaan terhadap praksis sosial politik yang berupa bangkitnya kekuatan emansipatoris pasca pemilu 2024 yang begitu destruktif terhadap sistem politik Indonesia. Adapun kekuatan emansipatoris yang penulis maksud dalam hal ini adalah kekuatan yang berasal dari masyarakat sipil, seperti Komunitas Utan Kayu dan juga Mahkamah Rakyat Luar Biasa. Komunitas Utan Kayu aktif melakukan diskusi publik pada agenda Beranda Politik untuk mengedukasi masyarakat betapa destruktifnya kelakuan Presiden Jokowi hari ini. Lalu, Mahkamah Rakyat Luar Biasa adalah bentuk perlawanan dari masyarakat sipil terhadap bobroknya sistem peradilan di Indonesia yang takluk oleh kekuasaan eksekutif, dalam hal ini Presiden Jokowi, beserta partai politik pengusungnya yang ada di parlemen. Indonesia is experiencing a severe regression of Democracy. Democracy is made bad by political party elites who are actually elected through the general election mechanism. Democracy experiences its own deadlock when faced with the arrogance of power of the political elite. All kinds of non-ethical actions seem to be legitimized by the laws they agree on. For this reason, Goenawan Mohamad wrote about his disappointment in the text Democracy and Disappointment. Although the text was written in 2008, in the face of the 2008 regional elections and the 2009 general elections, it remains relevant for us to reflect on in the current post-2024 election context. The destructive effects created by political elites are felt in our political system. In relation to this, this study aims to look at the rise of people's political emancipation after the 2024 elections as a form of resistance to the arrogance of political party elites, including President Joko Widodo himself. In analyzing the text Democracy and Disappointment, the author uses Norman Fairclough's qualitative Critical Discourse Analysis (AWK) methodology. This AWK focuses on three main dimensions, namely text, discourse practice/intertextuality, and socio-political praxis. The results of this study, using Jacques Ranciѐre's la politique theory as an analytical knife in seeing the phenomenon, state that there is a relevance between the text of Democracy and Disappointment to socio-political praxis in the form of the rise of emancipatory forces after the 2024 elections which are so destructive to the Indonesian political system. The emancipatory power that the author refers to in this case is the power that comes from civil society, such as the Utan Kayu Community and also the Extraordinary People's Court. Komunitas Utan Kayu actively conducts public discussions on the Beranda Politik agenda to educate the public on how destructive President Jokowi's behavior is today. Then, the Extraordinary People's Court is a form of resistance from civil society to the dilapidated judicial system in Indonesia that is subjugated by executive power, in this case President Jokowi, and his supporting political parties in parliament.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Goenawan Mohamad; teks Demokrasi dan Kekecewaan; AWK Fairclough; Emansipasi Politik Jacques Ranciѐre; Pemilu 2024; Komunitas Utan Kayu, Mahkamah Rakyat Luar Biasa
Subjects: Civil Rights > Philosophy and Theory of Political Rights
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik
Depositing User: Muhamad Ilham Nurhakiki
Date Deposited: 10 Sep 2024 08:47
Last Modified: 10 Sep 2024 08:47
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/97773

Actions (login required)

View Item View Item