Pengaruh metode dan waktu ekstraksi terhadap kandungan Fitokimia Ekstrak Kecambah Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry)

Risyadam, Dio Chakti (2024) Pengaruh metode dan waktu ekstraksi terhadap kandungan Fitokimia Ekstrak Kecambah Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_daftarisi.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_bab1.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab2.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6_bab3.pdf

Download (225kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7_bab4.pdf

Download (163kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8_bab5.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9_daftarpustaka.pdf

Download (228kB) | Preview

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditas tumbuhan yang dapat menghasilkan senyawa kimiawi alami. Proses perkecambahan dapat meningkatkan senyawa bioaktif salah satunya adalah fitokimia. Peningkatan senyawa bioaktif terjadi karena perubahan metabolisme yang kompleks, sehingga enzim-enzim tertentu diaktifkan untuk memecah nutrisi yang disimpan dalam biji menjadi senyawa yang lebih sederhana. Fitokimia merupakan senyawa bioaktif kimia yang diproduksi alami oleh tumbuhan melalui metabolisme primer atau metabolisme sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode ekstraksi yang optimal dalam menghasilkan senyawa fitokimia dari ekstrak kecambah kacang tanah. Kemudian, untuk mengetahui pengaruh lama waktu perendaman ekstraksi terhadap kandungan senyawa fitokimia ekstrak kecambah kacang tanah dan untuk mengetahui golongan senyawa fitokimia yang menjadi prekursor di dalam proses pembentukan fitohormon pada tahap perkecambahan kacang tanah. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian eksperimental. Prosedur penelitian meliputi: perkecambahan kacang tanah, tahap ekstraksi dengan 2 metode yaitu ekstraksi sederhana pada waktu 0 jam menggunakan pelarut aquades dan ekstraksi maserasi pada waktu 12 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam menggunakan pelarut etanol 70% kemudian di analisis kandungan senyawa fitokimia dengan menggunakan GCMS, hasil analisis dengan menggunakan GCMS, identifikasi senyawa fitokimia dengan menggunakan database Wiley versi 7.0 dan bank data di PubChem dan NIBL. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode ekstraksi dengan teknik maserasi menggunakan etanol 70% lebih optimal dalam menghasilkan senyawa fitokimia dari ekstrak kecambah kacang tanah. Metode ekstraksi dengan teknik maserasi 72 jam menghasilkan jumlah senyawa yang paling banyak dari ekstrak kecambah kacang tanah. Golongan senyawa fitokimia yang menjadi prekursor di dalam pembentukan fitohormon pada tahap perkecambahan kacang tanah adalah golongan senyawa asam lemak yang merupakan prekursor dari senyawa fitohormon. Kata Kunci: Ekstraksi, fitokimia, GCMS, kacang tanah, pelarut

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Ektrasi; Fitokimia; GCMS; Kacang Tanah; Pelarut
Subjects: Biology
Biochemistry
Biochemistry > Metabolism
Plants, Botany
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Dio Chakti Risyadam
Date Deposited: 13 Sep 2024 07:48
Last Modified: 13 Sep 2024 07:48
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/98386

Actions (login required)

View Item View Item