Struktur komunitas makrozoobentos zona intertidal di Pantai Sayang Heulang Kabupaten Garut

Iskhandar, Nissa Nuridianti Putri (2024) Struktur komunitas makrozoobentos zona intertidal di Pantai Sayang Heulang Kabupaten Garut. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (43kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (221kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (226kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (220kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) | Request a copy

Abstract

Wilayah pantai selatan Garut memiliki bentangan pantai yang luas yang terbagi ke dalam area berkarang dan area deburan ombak besar Samudra Hindia sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Pantai Sayang Heulang merupakan salah satu pantai di Kecamatan Pameungpeuk yang mengalami akselerasi pembangunan oleh Pemerintah Daerah Garut. Dengan adanya perubahan lingkungan secara alami maupun akibat dari aktivitas manusia di pesisir pantai maka dapat menjadi ancaman bagi biota yang hidup di daerah intertidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kemerataan dan dominasi makrozoobentos di pantai Sayang Heulang Kabupaten Garut serta untuk mengetahui korelasi antara parameter lingkungan terhadap indeks keanekaragaman. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu transek kuadrat dengan teknik hand sorting. Lokasi penelitian terbagi menjadi 2 stasiun yang masing-masing memiliki 1 transek pada substrat yang berbeda. Parameter yang digunakan untuk pengukuran kondisi lingkungan yaitu warna dan bau, substrat, suhu, salinitas, intensitas cahaya, kedalaman, kecepatan arus, DO, BOD5 dan pH. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 56 sampel yang teridentifikasi ke dalam 4 ordo dan 10 famili. Nilai indeks keanekaragaman dan nilai indeks kemerataan tertinggi berturut-turut diperoleh stasiun II sebesar 1,64 dan 0,84. Nilai indeks dominansi tertinggi diperoleh stasiun I sebesar 1,86. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa parameter lingkungan memiliki keterkaitan terhadap indeks keanekaragaman, baik korelasi yang bernilai positif yaitu salinitas, DO, pH dan BOD5, maupun korelasi yang bernilai negatif yaitu suhu air, intensitas cahaya, kecepatan arus dan kedalaman.

Actions (login required)

View Item