Perkembangan mode kerudung di Bandung 1970-2000

Dimjati, Astri Agharani Dwiputri (2007) Perkembangan mode kerudung di Bandung 1970-2000. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Perkembangan Mode Kerudung tahun 1970-2000 di Bandung mengalami perubahan di setiap periodenya Pada tahun 1980-an para pengguna kerudung di Bandung, pernah dihadapkan pada politik Pemerintahan Para pelajar di sekolah-sekolah SMA di kota Bandung mendapat perlakuan kurang menyenangkan mulai "dipecat dari sekolah-sekolah mereka, hal ini terjadi di beberapa sekolah di kota Bandung diantaranya adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 dan masih banyak lagi sekolah lain yang tidak memperkenankan para pelajarnya menggunakan kerudung karena dianggap tidak mengikuti Pedoman Pakaian Seragam Sekolah. Di sisi lain pengguna kerudung pernah pula mendapat olok- olokan ringan seperti sedang bermain ninja-ninjaan dan dianggap mengikuti aliran sesat, Namun segala keadaan ini tidak menciutkan mereka untuk tetap istiqomah dalam menggunakan kerudung. Dari sinilah awal mula atau akar dari maraknya pengguna kerudung di tahun-tahun berikutnya. Sehubungan dengan penelitian ini, penulis merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya adalah Pertama, bagaimanakah perkembangan mode kerudung di Bandung dari tahun 1970-2000 dan yang kedua, apakah faktor yang mempengaruhi perkembagan mode kerudung di Bandug dari tahun 1970-an 2000-an. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan mode kerudung dari tahun 1970-an-2000-an dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan mode kerudung di Bandung. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode heuristik, kritik, interpretasi dan historografi Adapun teori yang digunakan oleh penulis adalah teori recycle Teori recycle merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa pengulangan sebuah peristiwa selalu terjadi Demikian halnya dengan mode kerudung di Bandung Walaupun mode kerudung di tahun 2000 berbeda dengan periode sebelumnya, akan tetapi mode yang pernah ramai di tahun 1970 pun diadopsi oleh masyarakat di tahun 2000, inilah yang dimaksud dengan pengulangan sebuah peristiwa. Penelitian kali ini memilah mode-mode kerudung menjadi tiga buah mode kerudung Diantaranya adalah mode kerudung di periode 1970 yaitu mode kerudung "jadul", kerudung jadul merupakan mode kerudung yang digunakan. oleh ibu-ibu pengajian yang sudah berumur tua Mode kerudung jadul ini berupa kerudung yang hanya mengait di kepala sedangkan rambut bagian depan, leher dan dada bagian atas masih terlihat Menginjak periode 1980, mode kerudung di Bandung mengalami perubahan Para muslimah di kota Bandung khususnya mahasiswi dan pelajar telah mengunakan kerudung dengan rapih, yakni rambut bagian depan, leher dan dada bagian atas sudah tertutup rapih dengan kerudung dilarang oleh pemerintah Orde Baru, Akan tetapi setelah melalui proses yang penulis sebut dengan mode kerudung ideal. Sedangkan pada periode 1990-2000, yang berkembang adalah mode kerudung gaul. Kerudung gaul menurut penulis memiliki dua buah makna Pertama, adalah kerudung gaul yang dikenalkan oleh para designer sehingga menyentuh kalangan kelas menengah ke atas, yang kedua adalah kerudung gaul yang digunakan oleh muslimah akan tetapi lebih menonjolkan aspek keindahan tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi mode kerudung di Bandung dari tahun 1970-2000 diantaranya Faktor adat-budaya setempat, Faktor media dan komunikasi, Faktor kebijakan pemerintah, yang dimaksud dengan faktor kebijakan pemerintah adalah ketika kerudung cukup panjang akhirnya pada tahun 1991 pemerintah mengijinkan muslimah untuk menggunakan kerudung di sekolah-sekolah dengan mengeluarkan SK No 100 tahun 1991 yang intinya memperkenankan muslimah menggunakan kerudung Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan dan faktor Tokoh masyarakat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Perkembangan; Perubahan; Kerudung
Subjects: Social Process > Social Change
Textile Arts > Fashion Design
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: PKL1 Uninus
Date Deposited: 24 Oct 2024 08:10
Last Modified: 24 Oct 2024 08:10
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100721

Actions (login required)

View Item View Item