Batas jarak sholat jamak qashar menurut fatwa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

Ikhwan, Muhammad Zainal (2024) Batas jarak sholat jamak qashar menurut fatwa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (279kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (303kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (323kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (968kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (759kB) | Request a copy

Abstract

Sholat Jamak qashar merupakan salah satu keringanan ketika orang muslim yang tidak bisa melaksanakan sholat secara sempurna karena adanya udzur. Menurut Nahdlatul Ulama menetapkan bahwa qashar sholat dalam perjalanan yang kurang dari dua marhalah tidak boleh dilakukan. Adapun jamak sholat dalam perjalanan yang kurang dari dua marhalah boleh dilakukan, sejauh ada hajat yang dibenarkan oleh ‘syara dan jangan dijadikan kebiasaan karena sifatnya pengecualian. Sedangkan menurut Muhammdiyah menetapkan qashar sholat hanya boleh dilakukan ketika safar (berpergian) dan tidak diperboleh bagi orang yang tidak safar. Adapun untuk jamak disebabkan adanya udzur, baik perjalanan jarak jauh maupun dekat. Tujuan penelitian ini ialah untuk : (1) Mengetahui Pendapat Nahdlatul Ulama Tentang Batas jarak sholat jamak qashar (2)Mengetahui Pendapat Muhmmadiyah Tentang Batas Sholat Jama Qashar (3)Mengetahui Analisis Perbandingan pendapat Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah tentang batas jarak sholat jamak qashar Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ijtihad, karena hukum yang dikeluarkan oleh lembaga organisasi kemasyarakatan yang berfokus kepada keagamaan, rujukan hukum yang dikeluarkan melalui proses ijtihad dan melalui metode istinbath hukum dan thuruqul istinbath ahkam. Jenis penelitian menggunakan jenis studi kepustakaan (library research) yang menitik beratkan pada usaha pengumpulan data dan informasi dari perpustakaan. Dan metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskritif. Melalui pendekatan Komparatif. Hasil Penelitian Menyimpulkan: (1) Menurut Nahdlatul Ulama boleh untuk menjamak sholat dibawah perjalanan dua marhalah, sejauh ada hajat yang dibenarkan oleh syara. Sedangkan untuk Qashar sholat Harus memenuhi jarak minimum. (2) Menurut Muhammadiyah boleh melakukan sholat jamak qashar tanpa mempersoalkan jarak temphunya. (3) dalam masalah jamak qashar ini Metode istinbath Hukum yang digunakan oleh Lajnah Bathsul Masail Menggunakan Metoe Qauli dan manhaji, hal itu terbukti ketika lajnah batshul masail mengutip langsung pendapat para imam yang ada didalam kitab syarah muslim yang berlandaskan firman allah surat al-hajj ayat 78 dan surat an-nur ayat 61 dan perkataan Ibnu Abbas “beliau tidak ingin memberatkan umatnya”. Sedangkan Majelis Tarjih menggunakan metode bayani dan Burhani. Hal itu terbukti ketika Majelis Tarjih memaknai surat an-nisa ayat 101 dan hadist tentang jamak qashar dan ada sebuah premis dalam fatwa tersebut yaitu, “dan apabila kamu berpergian dimuka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sholat, jika ditakut difitnah orang-orang kafir”. dari premis tersebut kesimpulannya ialah dapat dipahami ada kebolehan untuk melakukan qashar dalam bepergian.

Actions (login required)

View Item