Keraguan metodologis dalam proses perkembangan pemikiran Al-Ghazali

Saepudin, Asep (2000) Keraguan metodologis dalam proses perkembangan pemikiran Al-Ghazali. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (5MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftaspustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Al-Ghazali adalah salah seorang tokoh besar Islam yang mempunyai pengaruh besar dalam pemikiran dan perkembangan Islam. Sebagai seorang pemikir besar, ahli dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari masalah teologi sampai kepada masalah filsafat komentator atas apa yang terjadi dan ada disekitarnya, seorang penulis yang sangat produktif sehingga sebagian besar pemikirannya dituangkan dalam bentuk karya tulis atau buku, maka sepeninggal dirinya mewariskan banyak buku hasil karangannya. Dan pengaruhnya dapat dirasakan di sebagian masyarakat Islam sampai sekarang. Demikian besar pengaruh al-Ghazali sehingga ia diberi gelar sebagai Hujjatul Islam. Al-Ghazali dikenal sebagai orang yang sangat cerdas. Kecerdasan Al-Ghazali terlihat ketika ia masih menjadi murid bahkan al-Haramain sebagai gurunya mengakui kecerdasannya Dewan Ilmu Pemerintahan Nizhamul Mulk mengakui kehebatannya. Perjalanan hidupnya mulai dari menjadi mahasiswa biasa kemudian menjadi mahasiswa yang sangat cerdas hingga diangkat menjadi guru besar di Perguruan Tinggi Nizhamiyah di Bagdad telah membuktikan bahwa al-Ghazali memang merupakan sosok yang sangat istimewa. Ketenarannya melebihi para pangeran kerajaan dan dia punya sampai kepada puncak karie yang sangat tinggi. Kecintaan al-Ghazali kepada ilmu kecenderungannya untuk mengetahui dan mencapai kebenaran hakiki telah menjadikan dirinya sedemikian cerdas sehingga ia menjadi sangat kritis terhadap apa yang berlaku disekitarnya. Semua apa yang dialami oleh al-Ghazali juga dengan kekritisannya justru telah mengantarkan dirinya kepada suatu keadaan dimana ia menjadi dan mengalami rasa ragu akan kebenaran yang ada disekitarnya. Bahkan akibat rasa ragunya ini telah membuat dirinya sakit yang tak dapat disembuhkan sehingga kondisi badannya semakin melemah. Namun Allah telah menolongnya dengan memberikan kesembuhan dan memberinya cahaya kebenaran di dalam hatinya sehingga ia terbebas dari penyakitnya itu. Terjadinya keragu-raguan dalam pemikiran al-Ghazali sangat menarik untuk kita kaji dan telaah, awal mula proses berkembangnya keragu-raguan itu, pemikirannya termasuk bagaimana keragu-raguan itu bisa lepas dari pemikiran al-Ghazali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses perkembangan keraguan yang menimpa al-Ghazali dan bentuk-bentuk keraguan yang dialaminya Langkah-langkah penelitian yang ditempuh adalah menggunakan metode deskriftif dengan kesinambungan historis melalui pendekatan data kualitatif, teknik pengumpulan data, dan menganalisis data. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh bahwa keraguan yang menimpa al-Ghazali ternyata bersumber dari keraguannya akan kemampuan indera dan akal untuk dapat memperoleh kebenaran hakiki. Dan dari sinilah al-Ghazali memilih tasawuf sebagai jalan hidupnya sampai akhir hayatnya.

Actions (login required)

View Item