Fatonah, Intan Siti (2024) Pembuatan dan karakterisasi film Pati Garut (Maranta arundinacea L.) dengan penambahan perak Sulfadiazin dan variasi kitosan untuk aplikasi Wound Dressing. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (229kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (76kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (56kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy |
Abstract
Luka menyebabkan gangguan pada anatomi kulit sehingga anatomi kulit tidak berfungsi normal. Kulit yang mengalami luka rentan terhadap komplikasi antara lain infeksi bakteri dan timbulnya eksudat. Oleh karena itu diperlukan penanganan pada luka yang sesuai, salah satunya dengan menggunakan wound dressing. Pembuatan wound dressing dari komposit pati garut dan kitosan dengan penambahan perak sulfadiazin, pengikat silang CaCl2, dan pemlastis gliserol telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan aktivitas antibakteri dari wound dressing. Wound dressing dibuat dengan dicampurkan pati garut, kitosan, perak sulfadiazin, pengikat silang CaCl2, dan pemlastis gliserol dengan memvariasikan massa dari kitosan yaitu 1; 1,2; 1,4; 1,6; 1,8; dan 2 gram yang dilarutkan dengan air disertai pengadukan dan pemanasan pada suhu 80–90°C selama 1 jam. Kemudian komposit dicetak dengan metode solvent casting. Karakterisasi yang dilakukan terdiri dari uji organoleptik, uji spesifikasi, uji swelling, FTIR (Fourier Transform Infrared), uji mekanik, uji biodegradasi, dan aktivitas antibakteri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penambahan kitosan mempengaruhi karakteristik wound dressing. Semakin tinggi penambahan massa kitosan maka nilai ketebalan, persen swelling, kuat tarik, dan modulus young semakin meningkat. Namun, nilai elongasi yang dihasilkan semakin menurun. Pengujian FTIR menunjukkan pergeseran bilangan gelombang yang masih mencakup rentang bilangan gelombang ikatan bahan penyusunnya. Hal ini menandakan adanya interaksi senyawa dalam komposit polimer. Wound dressing terdegradasi dengan baik ketika massa kitosan menurun. Hasil biodegradasi terbaik pada wound dressing dengan penambahan variasi 1 gram kitosan yang mampu terdegradasi selama 5 jam. Semakin bertambah jumlah kitosan maka zona hambat yang terbentuk pada wound dressing oleh bakteri S. aureus dan E. coli semakin meningkat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | Oleh prodi hanya diizinkan upload halaman awal |
Uncontrolled Keywords: | film; kitosan; pati garut; perak sulfadiazin; wound dressing; |
Subjects: | Analytical Chemistry Analytical Chemistry > Qualitative Analysis, Quantitavie Analysis of Chemistry Organic Chemistry Ecology Ecology > Environmental Chemistry Pharmacology and Therapeutics Pharmacology and Therapeutics > Medical Chemistry Technology of Other Organic Products Technology of Other Organic Products > Polymers and Polymerizations |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia |
Depositing User: | Fatonah Intan Siti |
Date Deposited: | 22 Nov 2024 01:26 |
Last Modified: | 22 Nov 2024 01:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/101801 |
Actions (login required)
View Item |