GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA KEMENTERIAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (Studi Deskriptif Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat)

Maulana, Iksan Arif (2024) GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA KEMENTERIAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (Studi Deskriptif Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (48kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (26kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (213kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (327kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II Kajian Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (655kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB)

Abstract

Gaya kepemimpinan situasional seorang pemimpin memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja pegawai. Pemimpin sangat diperlukan demi kelancaran pekerjaan yang dilakukan, karena selain menjadi motor penggerak pemimpin juga berfungsi sebagai pengawas. Pemimpin yang baik akan berdampak positif terhadap pegawainya, kepemimpinan yang baik akan terlihat kedisiplin kerja baik serta berkosentrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Mengingat pentingnya gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai, skripsi ini fokus terhadap Faktor Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Kemenag Kabupaten Bandung Barat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai, serta Indikator Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Kemenag Kabupaten Bandung Barat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan situasional di Kementrian Agama Kabupaten Bandung Barat. Untuk mengetahui indikator gaya kepemimpinan situasional kepala Kemenag di Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat terhadap kualitas pegawai. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya. Teori kepemimpinan situasional ysng dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard merupakan teori yang didasarkan pada hubungan antara tiga faktor, yaitu: perilaku tugas (Task Behavior), perilaku hubungan (Relationship Behavior) dan kematangan (Maturity) (Harahap, 2018: 34). Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan dan penelitian ini bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan instrument yaitu; interview (wawancara), observasi (pengamatan), dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode kualitatif, setelah data dikelola dan selanjutnya analisis dengan cara berfikir deduktif, yaitu cara menganalisis dari data umum menjadi kesimpulan pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinannya mengarah pada gaya kepemimpinan situasional, hal ini sesuai dengan hasil penelitian di lapangan bahwa gaya kepemimpinan kepala Kemenag di Kabupaten Bandung Barat berdasarkan situasi dan kondisi dalam memimpin di kantor dikategorikan baik. Faktor-faktor seperti komunikasi efektif, manajemen konflik, dan distribusi tugas yang tepat menjadi kunci dalam mengoptimalkan kinerja pegawai di bawah kepemimpinan situasional. Adapun indicator gaya kemimpinan situasional kepala kemenag terhadap meningkatkan kinerja pegawai dikategorikan baik, hal ini sesuai dominan indicator tingkat kematangan (tinggi (R4): mau dan mau), dan sedang ke tinggi atau moderat tinggi (R3): mampu tapi tidak mau. Delegasi (S4): rendah tugas dan rendah hubungan. Untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah inovasi yang ditunjukkan dengan sistem program yang selalu disempurnakan secara berkala, keterbukaan pegawai dan penerimaan kritik yang membangun, pemanfaatan teknologi dan informasi untuk melaksanakan dan mensosialisasikan program.

Actions (login required)

View Item