Hermawan, Iik (2024) Ber-muwalah dengan non-muslim dalam terjemah tafsir Ibnu Katsir: Tahqiq Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Seikh. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (185kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (412kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (863kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
Abstract
Manusia sebagai makhluk sosial, tentu mebutuhkan bantuan dan kerja sama dalam kehidupannya. Untuk mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan dambaan, tentu manusia tidak bisa melakukannya seorang diri, malainkan harus melalui bantuan orang lain. Dengan itu, manusia harus menjalin interaksi sosial, baik secara individu, maupun kelompok. Dalam interaksi terjadi muwālah atau hubungan, terlebih antara umat Muslim dan non-Muslim. Akan tetapi, dalam pelaksanaanya umat Muslim tidak bisa seenaknya saja memutuskan dengan siapa ia bisa menjalin muwālah (hubungan). Dikarenakan Islam sebagai agama yang diridhai oleh Allah, memiliki pedoman (Al-Qur’an) bagi pemeluknya dalam menjalankan kehidupan dan mencapai kebahagaiaan dunia dan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ber-muwālah dengan non-Muslim dalam Terjemah Tafsir Ibnu Katsir: Tahqiq Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Seikh, serta mengetahui relevansi penafsirannya di Indonesia pada zaman sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriftif-analitis. Jenis dan data penelitian adalah data kualitatif. Pengambilan data dengan menggunakan studi kepustakaan. Sumber primer penelitian yang jadi rujukan adalah Al-Qur’an dan terjemah tafsir Ibnu Katsir Karya Ibnu Katsir. Sedangkan sumber sekunder menggunakan tafsir Al-Munir, tafsir Ath-Thabari, tafsir Kemenag RI, dan tafsir Al-Qurthubi, serta berbagai literatur yang menunjang bahasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Al-Qur;an terdapat larangan ber-muwālah dengan non-Muslim beserta dengan alasannya. Penafsiran ayat-ayat tentang muwālah, dalam terjemah tafsir ibnu katsir yang penulis teliti memberikan penjelasan bahwa seorang Muslim dilarang ber-muwālah dengan non-Muslim, yakni menjadikan mereka sebagai wali (pemimpin, pelindung, penolong), menjadikan mereka sebagai sahabat karib, teman dekat, dan menjadikan mereka sebagai orang kepercayaan sehingga dapat berbagi rahasia dengan mereka. Hal ini diakibakan permusuhan mereka dan kesaksian palsu dari mereka terhadap umat Muslim. Akan tetapi di zaman sekarang, hal itu sudah tidak lagi relevan dengan kenyataan yang ada, bahwa kaum Muslim sudah banyak menjalin muwālah dengan non-Muslim baik dalam bidang sosal maupun politik-keagamaan. Akan tetapi, dalam terjemah Tafsir Ibnu Katsir ini tidak menjelaskan batasan-batasan atau pengecualian mengenai muwālah dengan non-Muslim.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | tidak ada lampiran |
Uncontrolled Keywords: | Interaksi; muwalah; wali |
Subjects: | Islam Umum Islam Umum > Muslim, Orang Islam, Imam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Iik Hermawan - |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 06:56 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 06:56 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/103506 |
Actions (login required)
View Item |