Hubungan Fanatisme dan kesehatan mental

Komarudin, Didin and Ismail, Ecep (2022) Hubungan Fanatisme dan kesehatan mental. Agustus 2022, 1 (1). Lembaga Penelitian dan Penerbitan, LP2M UIN Bandung. ISBN -

[img]
Preview
Text
BUKU DUMMY 2022 FIX.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Abstract Manusia modern saat ini sulit untuk mencapai kesehatan mental dan spiritualnya. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa pada awal tahun 2019 Yayasan Korea melaporkan ada banyak penggemar Hallyu di dunia berjumlah lebih dari 90 juta jiwa. Salah satu aspek dari hallyu ini tidak selalu mempertimbangkan bagaimana sang idola K-pop mengelola kesehatan mental mereka. Para idola seringkali mengalami ketidaksehatan mental yang lebih buruk lagi melakukan percobaan bunuh diri. Semenjak maraknya kasus kematian idola tersebut banyak fans khawatir, terkejut dan bersedih, bahkan ada yang mencoba melakukan bunuh diri. Sikun mengemukakan bahwa psiko-higieneadalah kondisi yang sifatnya menyeluruh, dan meliputi banyak segi, seperti: kegembiraan hidup, kesehatan jasmani, kebahagiaan, kehidupan religius atau kehidupan bertuhan dan kesusilaan yang menjauhkan manusia dari perbuatan jahat.Fanatisme diartikan sebagai sebuah bentuk loyalitas unik yang dikarakteristikkan melalui komitmen, kesetiaan, pengabdian, semangat, keterikatan emosional, antusiasme dan keterlibatan yang kuat, intens dan cenderung ekstrim. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional. Kemudian alat ukur yang digunakan merujuk pada teori kesehatan mental yang dikemukakan oleh Syamsu Yusuf serta teori fanatisme yang dikemukakan oleh Anastasia Seregina, dkk. Kemudian analisis data menggunakan pengolahan statistik dengan program SPSS 16.0 for windows. Hubungan fanatisme dengan kesehatan mental terjadi dianggota fans karena mereka menganggap idola adalah figur yang dapat di jadikan contoh, dengan meng-imitasi idola secara tidak sadar mereka melakukan hal-hal atau kegiatan positif yang dilakukan idola nya. Mereka meniru seperti dalam hal gaya fashion atau kebiasaan-kebiasaan idola sering membaca buku, berolahraga, membuat karya, bernyanyi, melakukan kegiatan amal dan hal positif lainnya, inilah faktor yang memicu fans untuk memotivasi diri lewat idola. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang signifikan antara fanatisme dengan kesehatan mental penggemar BTS di komunitas BAIA Bandung, dengan hasil signifikansi (p) sebanyak 0,046, maka nilai (p) 0,046 < 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa adanya hubungan antara fanatisme dengan kesehatan mental. Kemudian hasil pearson correlation sebesar 0,302 yang diartikan bahwa arah hubungan fanatisme dengan kesehatan mental bersifat positif. Dengan kata lain semakin tinggi skor perilaku fanatisme maka akan sama tingginya dengan kesehatan mental para anggota BAIA Bandung. Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan hasil 0,302, jika dilihat di tabel derajat hubungan, maka termasuk kategori hubungan yang lemah atau korelasi lemah. Kata Kunci : Fanatisme, Kesehatan Mental, Komunitas Bts Army

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Fanatisme; Kesehatan Mental; Komunitas Bts Army
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Didin Komarudin
Date Deposited: 22 Jan 2025 08:53
Last Modified: 22 Jan 2025 08:53
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/103720

Actions (login required)

View Item View Item